Ditanya Soal Jalan di Konut, Ruksamin: Saya Masih Bupati Saya Akan Selesaikan

POLITIK220 Dilihat

IndeksSultra.com, BauBau- Pasangan calon (Paslon) Calon Gubernur (Cagub) Sulawesi Tenggara (Sultra) nomor urut 4, Tina-Ikhsan menyinggung soal infrastruktur jalan di Kabupaten Konawe Utara (Konut) dalam debat Pilgub Pertama di Nirwana Buton Villa Baubau pada Sabtu malam 19 Oktober 2024.

Pertanyaan tersebut dilontarkan Paslon Tina-Ihsan dalam sesi tanya jawab bersama Paslon nomor urut 1, Ruksamin-Sjafei. Kata Ihsan, berdasarkan data BPS saat Ruksamin dilantik jadi Bupati Konut tahun 2012 lalu terdapat 246 Km jalan yang rusak dan rusak berat.

Di tahun 2023, naik menjadi 2 kali lipat menjadi 518 Km atau sekitar 80 persen dari total panjang jalan yang ada di Konut. Sehingga, Tina-Ihsan mempertanyakan upaya Ruksamin-Sjafei memastikan pelayanan publik baik jalan raya maupun lainnya pada tingkat provinsi nantinya.

BACA JUGA  Menang Quick Count, ASR-Hugua Bakal Kawal Perolehan Suara Hingga Ketingkat Provinsi

Menanggapi hal itu, Ruksamin mengatakan pertanyaan itu tidak masuk dalam tema debat yang telah ditetapkan KPU. Namun, ia menerangkan bahwa panjang jalan di Konut adalah 669,03 Km. Dari jumlah tersebut, yang belum teraspal sisa 72,8 Km.

” Saya masih Bupati, saya akan selesaikan sebelum masa akhir jabatan saya,” ungkapnya.

Sementara itu, untuk jalan provinsi sepanjang 1.076,94 Km. Sepanjang 280,97 Km sudah dipetakan Ruksamin-Sjafei yang mana lebih dulu dikerjakan.

BACA JUGA  Kampanye Di Surawolio, Hugua Sebut Sultra Adalah Miniatur Indonesia

Kata Ruksamin, hal tersebut dilakukan karena berkaitan dengan pelayanan publik agar akses ekonomi, pendidikan, dan kesehatan bisa diutamakan.

” Karena salah satu pendukungnya ekonomi dan lainnya adalah jalan,” tuturnya.

Meski pertanyaan yang diajukan Tina-Ihsan itu di luar tema debat, Ihsan mengatakan rekam jejak adalah hal yang utama untuk menentukan seseorang layak jadi pemimpin atau tidak.

Setelah mempertanyakan hal itu, Ihsan menyebut selama Tina Nur Alam menjadi anggota DPR RI telah menjalankan kewajiban dengan menyalurkan beasiswa sebanyak 400 ribu lebih program Indonesia pintar dan 2 ribu lebih kartu Indonesia pintar.

Kontributor: Ismu Samadhani

Komentar