Akhir 2024, Kinerja Perbankan di Sultra Alami Kontraksi Akibat Penarikan Dana Selama Kampanye

EKONOMI30 Dilihat

IndeksSultra.com, Kendari- Penarikan dana yang cukup besar oleh masyarakat Sulawesi Tenggara (Sultra) pada periode kampanye pemilihan umum (Pemilu) mengakibatkan kinerja perbankan di akhir tahun 2024 mengalami kontraksi secara year on year untuk aset dan Dana pihak ketiga (DPK) sebesar -4,57 persen dan -9,35 persen.

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sultra, Bisma Nugraha mengatakan hal berbeda dengan kredit yang mengalami pertumbuhan sebesar 13,79 persen.

“Untuk tingkat risiko kredit perbankan di Sultra terjaga diposisi 1,76 persen dan masih berada dibawah ambang batas atau treshold sebesar 5 persen,” jelasnya, Rabu 11 Desember 2024.

BACA JUGA  Ekonomi Sultra Tumbuh 3,65 Persen pada Triwulan III 2024

Sampai dengan Oktober 2024, Penghimpunan DPK tercatat tsebesar Rp32,32 Triliun atau terkontraksi yoy -9,35 persen. DPK masih didominasi oleh Tabungan sebesar Rp20,35 Triliun (62,95 persen), Giro sebesar Rp6,98 Triliun (21,60 persen), dan Depositosebesar Rp4,99 Triliun (15,44 persen).

Non-Performing Loan (NPL) Bank umum dan BPR masing-masing sebesar 1.70 persen dan 7.83 persen. Adapun indikator fungsi intermediasi (LDR) mencapai 124.48 persen.

BACA JUGA  Selama Nataru, Telkomsel Akan Lakukan Optimalisasi Jaringan di 71 Lokasi Khusus

Adapun 5 (lima) besar penyaluran kredit sektor ekonomi di Sultra didominasi untuk pemilikan peralatan RT Lainnya sebesar Rp15,31 Triliun (share: 38,42 persen), sector perdagangan besar dan eceran sebesar Rp7.33 Triliun (share: 18,38 persen), pemilikan rumah tinggal sebesar Rp5,48 Triliun (share: 13,73 persen), sektor pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar Rp3,43 Triliun (share: 8,60 persen) dan Pertambangan dan Penggalian sebesar Rp1,98 Triliun (share: 4,96 persen).

 

Penulis: Iche

Komentar