IndeksSultra.com, Kolaka- Vale Goest to School merupakan salah satu program yang dijalankan PT VAle Indonesia yang menyasar generasi muda.
Vale Goest to School merupakam salah satu kamoanye yang tujuannya menanamkan kesadaran lingkungan dan budaya keselamatan sejak dini kepada siswa sekolah dasar dan mengah yang sejalan dengan nilai yang dimiliki PT VAle Indonesia yang merupakan perusahaan yang menghormati bumi dan masyarakat.
Head of Project IGP Pomalaa, Mohammad Rifai menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk menjawab tantangan global pengelolaan sampah dengan menanamkan budaya peduli lingkungan sejak usia dini.Inisiatif ini juga sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) terutama pada bidang Penanganan Perubahan Iklim (SDG 13) dan Kehidupan Daratan (SDG 15).
“Kami percaya pelibatan para siswa dalam menjalankan komitmen keberlanjutan sangat penting, sebab merekalah nanti yang akan melanjutkan seluruh target yang ada. Pengelolaan sampah merupakan salah satu tantangan terbesar di dunia saat ini. Melalui program ini, kami berharap para siswa dapat menjadi generasi yang konsisten menjaga kebersihan lingkungan dengan menerapkan prinsip 3R: Reduce, Reuse, Recycle. Mereka tidak hanya belajar teori, tetapi juga langsung mempraktikkannya,”jelasnya.
Selain pembelajaran pengelolaan sampah, siswa juga diberikan edukasi mengenai keselamatan berlalu lintas melalui sesi khusus yang disampaikan deparetement HSOR IGP Pomalaa. Rifai menekankan pentingnya keselamatan sebagai prioritas PT Vale, baik di lingkungan kerja maupun di masyarakat.
“Keselamatan di jalan raya adalah bagian dari komitmen kami. Kami ingin memastikan siswa memahami pentingnya mematuhi aturan lalu lintas untuk melindungi diri sendiri dan orang lain dari risiko kecelakaan fatal,” tambah Rifai. Sebagai bagian dari inisiatif ini, PT Vale juga menyerahkan unit tempat sampah dan melakukan penanaman pohon di halaman sekolah untuk memperkuat pesan lingkungan.
Sementara itu, Kepala SDN 1 Longori, Baniah menyampaikan apresiasinya atas program ini. “Kami sangat berterima kasih atas inisiatif ini. Siswa-siswa kami sangat antusias dan belajar banyak hal baru yang sangat berharga. Semoga program ini dapat terus berjalan di masa depan,” katanya.
Untuk diketahui, program yang digelar di SDN 1 Longori, Desa Longori, Kecamatan Baula, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, melibatkan Environment dan Permit IGP Pomalaa serta Departemen Health and Safety Operational Risk (HSOR). Dengan pendekatan interaktif, siswa diajarkan cara memilah sampah menjadi organik, anorganik, sampah ekonomis yang dapat dijual kembali, dan sampah yang dapat digunakan kembali _reuse_. Selain itu, mereka juga mempraktikkan pembuatan kompos sederhana yang ramah lingkungan.
Komentar