IndeksSultra.com, Kendari- Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tenggara (Sultra) mencatat laju inflasi tahunan (year on year/y-on-y) sebesar 1,53 persen pada Maret 2025, dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai angka 107,91.
Statistisi Ahli Madya BPS Sultra, Muh Amin mengatakan inflasi y-on-y tersebut terjadi akibat adanya kenaikan harga pada sejumlah kelompok pengeluaran. Kenaikan paling mencolok terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 4,24 persen.
“Selain itu, beberapa kelompok lain juga mengalami kenaikan, seperti perlengkapan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,99 persen; kesehatan 2,16 persen; rekreasi, olahraga, dan budaya 1,17 persen; pendidikan 1,22 persen; penyediaan makanan dan minuman/restoran 3,08 persen; serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,76 persen,” terang Muh Amin.
Dari seluruh wilayah pemantauan, inflasi tahunan tertinggi terjadi di Kota Baubau, yakni sebesar 2,69 persen dengan IHK sebesar 108,42. Sementara itu, Kabupaten Konawe mencatatkan inflasi terendah, yaitu sebesar 0,52 persen dengan IHK 109,16.
Secara bulanan (month to month/m-to-m), Sultra mengalami inflasi sebesar 2,39 persen. Sementara inflasi sepanjang tahun berjalan hingga Maret 2025 (year to date/y-to-d) tercatat sebesar 1,27 persen.
Untuk diketahui, tren inflasi ini menjadi indikator penting untuk mengamati daya beli masyarakat serta kestabilan harga di wilayah tersebut. Sehingga, pentingnya perhatian terhadap kelompok pengeluaran yang menyumbang inflasi tertinggi, khususnya sektor konsumsi rumah tangga.
Penulis: Iche
Komentar