Indonesia Dorong Hilirisasi Nikel Berkelanjutan Lewat Kolaborasi Strategis PT Vale, Unhas, dan Huayou

EKONOMI40 Dilihat

IndeksSultra.com- Dalam konteks global yang semakin mengarah pada pemanfaatan energi hijau dan hilirisasi mineral strategis, Indonesia menegaskan posisinya sebagai pemain utama dengan cadangan nikel terbesar di dunia.

Namun, keunggulan tersebut perlu didukung oleh penguatan teknologi dan pengetahuan agar transformasi industri dapat berlangsung secara berkelanjutan.

Menjawab tantangan tersebut, PT Vale Indonesia Tbk—bagian dari MIND ID—bersama Universitas Hasanuddin (Unhas) dan Huayou Indonesia membentuk kemitraan strategis melalui program edukasi transformasi teknologi dan Kelas Pengetahuan Hilirisasi Nikel. Program ini dirancang sebagai pusat unggulan untuk riset aplikatif, pengembangan pendidikan vokasi, dan inovasi industri.

Inisiatif ini menjadi wujud nyata kontribusi terhadap agenda nasional dalam membangun industri hilir yang inklusif dan berdaya saing tinggi. Kolaborasi antara dunia usaha, teknologi, dan akademik ini diharapkan mampu mengakselerasi transformasi kawasan timur Indonesia sebagai poros baru energi dan keberlanjutan.

“Perubahan industri harus dimulai dari perubahan dalam pengetahuan dan teknologi. Kolaborasi ini merupakan investasi jangka panjang untuk manusia, lingkungan, dan masa depan industri,” ujar Muhammad Asril, Chief Project Officer PT Vale.

Rektor Unhas, Prof. Dr. Ir. Jamaluddin Jompa, M.Sc., menyambut baik sinergi ini sebagai bentuk kesiapan perguruan tinggi untuk menjadi mitra strategis dalam pembangunan nasional.

“Unhas siap menjadi pusat pengembangan ilmu dan teknologi, sekaligus mencetak generasi unggul yang mampu membawa industri nasional ke level global,” ungkapnya.

BACA JUGA  Kinerja Perbankan Sultra Kuartal I 2025 Tumbuh Positif, Kredit Tembus 12,51 Persen

Beliau menegaskan bahwa kerja sama dengan PT Vale dan Huayou adalah bagian dari adaptasi Unhas terhadap kebutuhan industri yang terus berkembang. Sinergi ini tidak hanya mendukung keberlanjutan industri, tetapi juga memperkuat ekosistem hilirisasi nasional.

Sebagai bagian dari komitmen terhadap pemberdayaan masyarakat, PT Vale turut menyelenggarakan pelatihan vokasi untuk warga di sekitar wilayah operasional perusahaan, menyalurkan beasiswa jenjang magister dan doktoral, serta memberikan bantuan pendidikan untuk anak-anak dari masyarakat lokal. Selain itu, mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia juga diberi kesempatan untuk melaksanakan kerja praktik di PT Vale.

Sementara itu, David Wei, General Manager Huayou Indonesia Management Center, menekankan pentingnya integrasi antara sektor pendidikan dan industri dalam membentuk sumber daya manusia yang andal dan berpikiran global.

“Yang kami butuhkan bukan hanya tenaga kerja, tetapi juga pemimpin lokal yang dapat berpikir secara strategis dan global,” tuturnya.

Sejak 2023, Huayou aktif menjalin kemitraan dengan berbagai pihak, termasuk Northeastern University di Tiongkok, Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Politeknik Negeri Ujung Pandang, dan Akademi Teknik Sorowako. Hingga akhir 2024, Huayou telah menyalurkan beasiswa kepada 183 mahasiswa program diploma, 82 mahasiswa sarjana, dan 53 mahasiswa magister. Selain itu, puluhan mahasiswa telah mengikuti program magang di proyek-proyek Huayou di Indonesia.

BACA JUGA  Tegaskan Dana KUR Harus Produktif, Gubernur Sultra: Jangan Dipakai Beli HP dan Motor

David juga menambahkan bahwa pendekatan ini selaras dengan filosofi bisnis Huayou, yang selalu menekankan kontribusi nyata bagi perekonomian dan masyarakat di setiap lokasi investasi.

“Melalui kemitraan strategis ini, kami berharap dapat meningkatkan peran masyarakat lokal dalam proses transfer teknologi melalui jalur pendidikan formal, sekaligus memperkuat peran perguruan tinggi dalam pengembangan industri nasional,” katanya.

Selama tahun 2024, PT Vale juga menghadirkan berbagai program strategis, termasuk penyediaan bus sekolah di lima desa terpencil, program persiapan masuk perguruan tinggi, serta beasiswa bagi 70 mahasiswa berprestasi yang berasal dari keluarga kurang mampu. Dengan komposisi tenaga kerja yang 99,9 persen merupakan warga negara Indonesia—dan lebih dari 80 persen berasal dari Sulawesi—PT Vale membuktikan bahwa pembangunan industri yang berkelanjutan harus dimulai dari pemberdayaan masyarakat lokal.

Pusat unggulan ini tidak sekadar menjadi laboratorium akademik, tetapi juga pusat pengetahuan dan inovasi (knowledge and innovation hub) yang dirancang untuk mengembangkan teknologi tepat guna dalam hilirisasi, menyusun pelatihan vokasi berbasis kebutuhan industri, menyediakan beasiswa prestasi dan riset kolaboratif, serta merumuskan peta jalan hilirisasi yang berorientasi pada keberlanjutan.

Langkah ini selaras dengan kebijakan pemerintah untuk mengakhiri ekspor bahan mentah dan meningkatkan nilai tambah dalam negeri, sembari memastikan pelestarian lingkungan dan pemberdayaan masyarakat tetap menjadi prioritas utama.

Redaksi

Komentar