Astra Dorong Ekonomi Desa Melalui Ekspor Perdana Ubi ke Malaysia dan Singapura

EKONOMI114 Dilihat

IndeksSultra.com, Bogor- Komitmen PT Astra International Tbk dalam mengembangkan potensi ekonomi desa kembali diwujudkan melalui pelepasan ekspor perdana komoditas ubi sebanyak 10 ton ke Malaysia dan Singapura.

Ubi yang diekspor merupakan hasil panen dari lima Desa Sejahtera Astra di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kegiatan ini merupakan bagian dari pengembangan ekosistem bisnis ubi berbasis masyarakat yang dibangun Astra bersama IPB University.

Pelepasan ekspor secara simbolis dilaksanakan di Agribusiness and Technology Park (ATP) IPB University dan dihadiri sejumlah tokoh, termasuk Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan RI Fajarini Puntodewi, Direktur Promosi dan Pemasaran Produk Unggulan Desa dan Daerah Tertinggal Kementerian Desa Dr. H. Yusra, Rektor IPB University Arif Satria, serta perwakilan Pemerintah Kabupaten Bogor dan Astra.

Sebelum seremoni, rombongan melakukan kunjungan lapangan ke desa penghasil ubi dan rumah pengemasan. Untuk memperkuat keberlanjutan ekspor, juga dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama antara pelaku ekosistem ubi berbasis masyarakat dengan pihak pembeli (offtaker).

BACA JUGA  Dekatkan Honda dengan Gen Z, Asmo Sulsel Gelar ExtravagenZ School 2025 di Sejumlah Sekolah

Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional, Fajarini Puntodewi menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan ekspor  dan mengucapkan selamat kepada Desa Sejahtera Astra dan IPB University.

“Semoga momentum ini menjadi langkah awal untuk memperluas ekspor produk unggulan desa, serta mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional,” ucapnya.

Sementara itu, Chief of Corporate Affairs Astra, Boy Kelana Soebroto menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari semangat Astra untuk tumbuh bersama bangsa

. “Melalui sinergi antara masyarakat, perguruan tinggi, pemerintah, dan dunia usaha, kami berkomitmen menghadirkan produk unggulan desa yang berdaya saing. Ekspor ubi ini diharapkan membuka akses pasar yang lebih luas serta memperkuat rantai nilai pertanian dari hulu ke hilir,” tuturnya.

Kolaborasi ini melibatkan Astra, IPB University, kementerian terkait, dan pemerintah daerah. Pendampingan diberikan kepada petani di lima desa, yakni Benteng, Bojong Jengkol, Dukuh, Pamijahan, dan Tapos. Pendampingan meliputi teknik budidaya terstandar, pengolahan pascapanen, hingga pengembangan akses pasar lokal dan luar negeri.

BACA JUGA  Telkomsel Regional Sulawesi Catat Lonjakan Trafik Selama Ramadan dan Idulfitri 2025

Produk yang diekspor meliputi berbagai varietas ubi, seperti ubi ungu, ubi madu, ubi beniazuma, dan ubi oren. Selain itu, turut diekspor pula produk olahan seperti keripik, selai, dan pasta ubi.

Hingga pertengahan tahun 2025, total ekspor ubi dari Desa Sejahtera Astra di Bogor telah mencapai lebih dari 65 ton ke dua negara tujuan. Volume pengiriman rata-rata berkisar antara 10 hingga 13 ton per bulan, dengan serapan pasar mencapai 90 persen, di mana 50 persen di antaranya masuk pasar ekspor. Inisiatif ini juga berhasil menciptakan 160 lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan petani hingga dua kali lipat.

Dukungan Astra terhadap penguatan ekonomi desa melalui program Desa Sejahtera Astra sejalan dengan komitmen perusahaan untuk mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB/SDGs). Hingga saat ini, lebih dari 1.500 Desa Sejahtera Astra dan Kampung Berseri Astra telah tersebar di berbagai penjuru Indonesia.

Redaksi

Komentar