IndeksSultra.com, Kendari- Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus mendorong hadirnya sekolah menengah atas (SMA) unggulan baru di seluruh wilayah, mencakup 17 kabupaten dan kota.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdikbud Sultra, Prof. Aris Badara menyampaikan bahwa dorongan ini penting untuk menghindari konsentrasi pendaftaran peserta didik baru hanya di beberapa sekolah favorit.
“Setiap kabupaten/kota sebenarnya sudah memiliki SMA berkualitas. Namun, jumlah sekolah unggulan masih perlu ditambah agar minat siswa tidak hanya terpusat di satu atau dua sekolah saja,” ungkap Aris, Selasa 16 Juli 2025.
Ia mencontohkan fenomena di Kota Kendari, di mana calon peserta didik dan orang tua cenderung menjadikan SMA Negeri 4 dan SMA Negeri 1 Kendari sebagai pilihan utama, sementara sekolah lain seperti SMA Negeri 2, 6, 9, 10, dan 12 juga memiliki mutu pendidikan yang baik.
“Stigma bahwa hanya dua sekolah itu yang terbaik perlu diluruskan. Persepsi seperti ini terus muncul setiap musim penerimaan peserta didik baru,” tambahnya.
Fenomena serupa juga terjadi di berbagai daerah lain di Sultra, di mana hanya satu sekolah menjadi magnet utama bagi calon siswa. Aris menekankan pentingnya peran kepala sekolah dan guru dalam menciptakan keunggulan dan inovasi di sekolah masing-masing.
“Kepala sekolah harus mampu menjadi pemimpin yang visioner, sementara guru perlu memiliki semangat kolektif dalam mendorong kemajuan institusi pendidikan tempat mereka mengajar,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala SMA Negeri 6 Kendari, Idham, mengungkapkan bahwa sekolahnya terus melakukan pembenahan secara berkelanjutan. Salah satu indikator keberhasilannya adalah meningkatnya jumlah siswa yang diterima tanpa tes di berbagai perguruan tinggi negeri, dengan pilihan kampus yang semakin beragam.
Di sisi lain, Kepala SMA Negeri 4 Kendari, Liyu, menegaskan bahwa inovasi menjadi kunci utama dalam mempertahankan mutu sekolah.
“Sejak berdiri pada era 1980-an, SMA 4 Kendari selalu berupaya menjaga citra sebagai sekolah unggulan. Kepemimpinan dari masa ke masa memiliki tanggung jawab untuk mempertahankan reputasi tersebut,” ujarnya.
Ia menambahkan, kelengkapan sarana dan prasarana, serta dedikasi guru dan semangat belajar siswa, menjadi elemen penting dalam membentuk sekolah yang berkualitas.
Redaksi
Komentar