Langkah Hijau PT Vale, Jaga Laut Lewat Terumbu Karang dan Edukasi Masyarakat

RAGAM78 Dilihat

IndeksSultra.com, Luwu Timur- Sebagai respons terhadap krisis iklim dan menurunnya keanekaragaman hayati laut, PT Vale Indonesia Tbk (bagian dari MIND ID) menjalankan langkah konkret melalui kegiatan restorasi ekosistem laut di Pulau Bulupoloe, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Dalam kegiatan ini, PT Vale menanam 25 unit struktur terumbu karang buatan (spider reef) serta mengumpulkan lebih dari 200 kilogram sampah dari kawasan pesisir.

Restorasi ini tidak berhenti pada kegiatan penanaman semata. Seluruh struktur karang buatan akan terus dipantau oleh tim penyelam profesional dari Sorowako Diving Club (SDC).

SDC akan mencatat pertumbuhan karang, kehadiran biota laut, serta kondisi kualitas air melalui metode pencacahan visual dan dokumentasi bawah laut. Pendekatan ini memastikan proses rehabilitasi berlangsung secara ilmiah dan berkelanjutan.

Koordinator Proyek Transplantasi Terumbu Karang, Moh Rendra Gunawan Nading, menjelaskan bahwa kolaborasi antara SDC dan PT Vale sudah sering dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti pemeriksaan kondisi terumbu karang (reef check), kegiatan edukasi masyarakat dan nelayan mengenai penyelaman, hingga aksi bersih pantai.

“Transplantasi karang jenis spider reef ini merupakan yang pertama. Ke depan, SDC akan terus terlibat dalam proses pemantauan dan pengawasan,” ujarnya.

BACA JUGA  Gotong Royong Warga Lioka Bantu Pemulihan Pasca Kebocoran Pipa, 52 Aduan Ditangani PT Vale

Sementara itu, Kepala IGP Sorowako Limonite PT Vale, Suharpiyu Wijaya, menekankan pentingnya pemantauan jangka panjang dalam program pemulihan laut.

“Upaya ini bukan hanya menanam, tetapi juga menjaga keberlanjutannya. Ini adalah wujud tanggung jawab kami dalam menghidupkan kembali ekosistem laut secara menyeluruh,” jelasnya.

Kegiatan ini menjadi bukti bahwa sektor pertambangan juga dapat berkontribusi terhadap pelestarian lingkungan. Melalui kemitraan dengan TNI AL Lantamal VI Makassar, Pemerintah Kabupaten Luwu Timur, Yayasan Konservasi Cinta Laut Indonesia (YKCLI), dan Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar, PT Vale membuktikan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam perlindungan kawasan laut.

Komandan Lantamal VI Makassar, Brigjen TNI (Mar) Dr. Wahyudi mengungkapkan bahwa pelestarian laut membutuhkan kerja sama antara berbagai pihak. “Kami menyadari tugas ini tidak bisa dijalankan sendiri. Sinergi antara TNI, pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat menjadi kunci agar kekayaan laut tetap lestari bagi generasi mendatang,” tuturnya.

Ia juga mengajak seluruh pihak menjadikan peringatan Hari Mangrove Sedunia pada 26 Juli sebagai momentum untuk memperkuat semangat gotong royong menjaga ekosistem pesisir dan laut secara menyeluruh.

BACA JUGA  Dilantik Sebagai Pj Bupati Buton Selatan, Ridwan BAdallah Diharuskan Memastikan Kesiapan Pilkada

“Laut adalah masa depan kita. Menjaganya berarti melindungi kehidupan. Semoga kegiatan ini memberi dampak nyata bagi lingkungan serta mempererat kerja sama strategis antara TNI AL dan seluruh pemangku kepentingan,” tambah Wahyudi.

Adriansyah Chaniago, Chief Human Capital Officer PT Vale, menyampaikan bahwa kegiatan ini sejalan dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) yang diterapkan perusahaan sesuai standar global. “Kami percaya bahwa perlindungan laut adalah investasi jangka panjang. Program ini menunjukkan bahwa keberlanjutan bukan hanya janji, melainkan aksi nyata,” ujarnya.

Saat ini, PT Vale telah menanam total 150 unit terumbu karang buatan di wilayah tersebut. Struktur ini diharapkan mampu menarik kembali populasi ikan lokal, memperbaiki kualitas perairan, dan memberikan manfaat ekonomi bagi nelayan. Keterlibatan masyarakat mulai dari pelatihan penyelam lokal hingga edukasi lingkungan untuk generasi muda juga menjadi bagian integral dari pendekatan perusahaan.

Meski Pulau Bulupoloe terlihat kecil di peta Indonesia, dari sanalah harapan besar bagi masa depan laut kita dimulai. Melalui kerja sama, keterbukaan, dan aksi konkret, pemulihan laut Indonesia dapat diwujudkan satu karang demi satu.

Redaksi

Komentar