IndeksSultra.com, Kendari- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan melalui program Gerakan Nasional Cerdas Keuangan (Gencarkan). Inisiatif ini merupakan kolaborasi nasional yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
Hal tersebut disampaikan oleh Shintia Wijayanti, Kepala Bagian Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, Pelindungan Konsumen, dan Layanan Manajemen Strategis OJK Sultra, dalam kegiatan bertajuk OJK Peduli Media yang digelar Rabu 9 Juli 2025.
“Gencarkan bukan hanya program milik OJK, melainkan gerakan bersama yang didukung oleh lembaga jasa keuangan, pemerintah daerah, instansi terkait, hingga media massa. Semua pihak berperan penting dalam meningkatkan pemahaman keuangan masyarakat,” ujar Shintia.
Ia menambahkan bahwa salah satu fokus utama dari program ini adalah pemerataan edukasi keuangan ke seluruh wilayah kabupaten dan kota di Indonesia. Di wilayah Sulawesi Tenggara sendiri, hingga pertengahan tahun 2025, OJK telah menggelar kegiatan edukasi keuangan di 15 kabupaten/kota.
“Capaian ini mencerminkan komitmen kami untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Saat ini masih ada dua kabupaten yang belum terjangkau, dan dalam waktu dekat, edukasi juga akan dilakukan di sana,” jelas Shintia.
Selain memperluas edukasi wilayah, OJK juga menargetkan terbentuknya dua juta duta dan agen literasi serta inklusi keuangan. Hal ini menjadi salah satu misi utama dalam memperkuat ekosistem keuangan yang inklusif dan berkelanjutan.
Shintia menekankan pentingnya peran media dalam menyukseskan program ini. Menurutnya, media memiliki daya jangkau yang luas dan dapat menjadi sarana efektif dalam menyampaikan pesan-pesan literasi keuangan ke masyarakat.
“Dengan keterlibatan media, informasi mengenai pengelolaan keuangan yang cerdas dapat tersebar lebih cepat dan merata. Ini sangat penting agar masyarakat bisa lebih bijak dalam mengambil keputusan keuangan,” pungkasnya.
Melalui program Gencarkan, OJK berharap seluruh lapisan masyarakat—khususnya generasi muda dan kelompok rentan—dapat lebih memahami manfaat serta risiko produk dan layanan keuangan, sehingga mampu mewujudkan masa depan finansial yang lebih aman dan terencana.
Komentar