OJK Sultra Gelar Edukasi Keuangan untuk 846 ASN dan PPPK Bombana, Dorong Literasi dan Waspada Keuangan Ilegal

BOMBANA, EKONOMI103 Dilihat

IndeksSultra.com, Kendari- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengadakan kegiatan literasi keuangan bagi 846 peserta yang terdiri dari Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Kabupaten Bombana. Kegiatan ini berlangsung di GOR Bombana pada Selasa, 1 Juli 2025.

Kepala OJK Sultra, Bismi Maulana Nugraha menyampaikan pentingnya pemahaman keuangan sejak dini, baik dalam konteks pengeluaran sehari-hari maupun perencanaan jangka panjang.

“Apa pun yang kita lakukan saat ini, semuanya akan berdampak pada masa depan kita. Maka dari itu, penting bagi kita untuk cerdas dalam mengelola keuangan,” ujarnya.

Kegiatan ini dirancang untuk memberikan edukasi mengenai pengelolaan keuangan yang bijak serta mengenalkan peserta pada fungsi dan peran OJK sebagai lembaga pengawas sektor jasa keuangan. Materi yang disampaikan juga mencakup kewaspadaan terhadap aktivitas keuangan ilegal, termasuk pinjaman online tanpa izin dan kejahatan digital atau social engineering.

BACA JUGA  Kampanye di Rumbia Tengah, ASR Tekankan Komitmen Pemberdayaan Ekonomi Bagi Perempuan

Para peserta menunjukkan antusiasme tinggi selama kegiatan berlangsung. Hal ini tercermin dari aktifnya diskusi serta pertanyaan-pertanyaan seputar strategi menghindari penipuan keuangan hingga cara memilih produk dan layanan keuangan yang legal dan aman.

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah meningkatkan tingkat literasi keuangan ASN dan PPPK di Kabupaten Bombana. Dengan pemahaman yang lebih baik, diharapkan para peserta mampu mengelola keuangan secara lebih cerdas dan berkontribusi dalam memperluas inklusi keuangan di wilayahnya.

BACA JUGA  Indonesia Dorong Hilirisasi Nikel Berkelanjutan Lewat Kolaborasi Strategis PT Vale, Unhas, dan Huayou

Lebih lanjut, OJK Sultra menegaskan bahwa keterlibatan aktif ASN dan PPPK dalam pemahaman literasi keuangan sangat penting, mengingat posisi mereka sebagai agen perubahan di masyarakat. Melalui edukasi yang berkelanjutan, pemerintah dan lembaga keuangan diharapkan dapat bersinergi untuk menciptakan masyarakat yang melek finansial dan terlindungi dari risiko keuangan ilegal.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan OJK dalam memperkuat ekosistem keuangan daerah yang inklusif, sehat, dan berkelanjutan, serta mendukung program nasional peningkatan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia.

Komentar