BI Sultra Dorong Digitalisasi Ekonomi, QRIS Merambah hingga Pedagang Keliling

EKONOMI180 Dilihat

IndeksSultra.com, Kendari- Di tengah pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang mencapai 5,89 persen pada triwulan II 2025 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, Bank Indonesia (BI) Sultra hadir mempermudah transaksi masyarakat melalui penerapan QRIS di berbagai sektor ekonomi.

Kepala Perwakilan BI Sultra, Edwin Permadi mengungkapkan bahwa pihaknya bersama Pemerintah Kota Kendari bersinergi dalam program digitalisasi 115 kios pangan yang tersebar di 65 kelurahan.

“Program ini diinisiasi langsung oleh Wali Kota Kendari dan menurut saya ini luar biasa,” ujarnya, Rabu 13 Agustus 2025.

Kios pangan yang dikelola koperasi mulai beroperasi pada Kamis, 14 Agustus 2025. Kios tersebut nantinya akan menyediakan beras, minyak goreng, dan gula pasir yang didukung oleh BULOG Sultra.

“BI Sultra mendukung digitalisasi ini dengan memberikan pelatihan kepada pengelola 115 kios pangan dan pengurus koperasi,” jelas Edwin.

Melalui digitalisasi, BI Sultra juga mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dengan memperluas penggunaan QRIS, baik oleh merchant baru maupun pengguna baru di Sultra. Tidak hanya di kios pangan, digitalisasi transaksi melalui QRIS kini menjangkau pedagang buah, minuman, dan berbagai pelaku UMKM lainnya.

Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran dan Wakil Wali Kota Kendari Sudirmansaat menyerahkan kartu digital kepada Koperasi Kelurahan.

Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran mengungkapkan jika pihaknya mendukung penuh digitalisasi pembayaran yang dilakukan  dalam segala sektor yang ada di Kota Kendari.

“Pada dasarnya kami mendukung penggunaan QRIS di sektor ekonomi dan sektor lainnya di Kota Kendari, kami juga sudah melakukan digitalisasi dalam hal perpajakan dengan pembayaran non tunai,” bebernya, Rabu 13 Agustus 2025.

Kedepannya, seluruh Koperasi Kelurahan Merah Putih wajib menyediakan pembayaran dengan menggunakan QRIS sebagai bentuk dukungan terhadap digitalisasi pembayaran.

BACA JUGA  Indosat Permudah Masyarakat Raup Penghasilan Tambahan Lewat Kios myIM3

Wali Kota Kendari juga mengungkapkan jika koperasi ini dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat secara terintegrasi, mulai dari layanan kesehatan, sembako hingga transaksi perbankan, dengan pelayanan yang beroperasi selama 24 jam.

“Koperasi ini nantinya akan menggunakan sistem digital yang diharapkan menjadi model bagi koperasi di daerah lain di Indonesia,” jelasnya.

Digitalisasi pembayaran pada koperasi dinilai sangat penting karena koperasi membutuhkan pengawasan yang ketat terhadap pengelolaannya mengingat kaitan erat koperasi dengan keuangan.

“Dengan digitalisasi ini, akan membantu transparansi keuangan yang ada di setiap Koperasi di Kota Kendari” ungkapnya.

“Koperasi Merah Putih harus menjadi simbol persatuan dan kemajuan ekonomi di Kota Kendari. Dengan kebersamaan, kita pasti bisa mewujudkan kota yang maju, mandiri, dan sejahtera,” tegasnya.

Tidak samapai disitu saja, QRIS kini menjangkau UMKM dengan memberikan kemudahan dalam melakukan kegiatan usaha mereka seperti yang dirasakan beberapa UMKM berikut.

Proses transaksi pembelian buah menggunakan QRIS. (dok. IndeksSultra.com/Nur Cahaya)

Pedagang buah keliling asal Konawe Selatan (Konsel), Ansori Purnomo mengatakan dirinya saat ini menyediakan layanan pembayaran dengan menggunakan QRIS untuk mempermudah transaksi yang dilakukan dengan pelanggan.

“Saya pakai QRIS karena banyak pelanggan buah saya menyarankan menggunakannya, sehingga saya ke Bank untuk minta dibuatkan QRIS yang bisa saya gunakan untuk transaksi sehari-hari saat menjual,” bebernya, Jumat 8 Agustus 2025.

Dikatakan, sejak menggunakan QRIS di tahun 2024 lalu disetiap harinya akan ada transaksi QRIS sebesar 30 persen dari total penjualan yang didapatkan dihari tersebut.

BACA JUGA  CMSE 2025 Hadirkan Semangat “Pasar Modal untuk Rakyat”, Dorong Inklusi dan Literasi Investasi Nasional

“Sebelumnya saya sering dapat pelanggan yang tidak jadi membeli karena saya tidak punya QRIS, ini yang membuat saya semakin yakin menggunakan QRIS untuk berjualan,” ungkapnya.

Selain itu, dirinya juga mengaku dipermudah dengan hadirnya QRIS karena dirinya tidak perlu melakukan penghitungan manual untuk transaksi harian karena transaksi akan tercatat otomatis setiap kali transaksi berhasil dilakukan.

“Saya pernah kena tipu waktu belum menggunakan QRIS karena pakai sistem transfer langsung saja, dengan ada QRIS ini alhamdulillah itu tidak pernah terjadi lagi,” kenangnya.

Transaksi pembayaran yang dilakukan menggunakan QRIS di salah satu otlet Alpukat Kocok Kendari. (dok. IndeksSultra.com/Nur Cahaya)

Hal senada diungkapkan oleh salah satu owner Alpukat Kocok Kendari yang berada diwilayah Martandu, Arhan mengatakan dirinya sejak awal membuka otlet Alpukat Kocok bersama dua rekannya sudah menyediakan QRIS untuk transaksi pembayaran.

“Kami baru buka usaha ini sejak April 2025, sebagian besar transaksi menggunakan QRIS,” jelasnya, Jumat 8 Agustus 2025.

Dikatakan, penggunaan QRIS ini memudahkan dirinya dan dua rekan lainnya dalam pengelolaan keuangan dan pencatatan transaksi harian diusaha miliknya.

“Gampang untuk dihitung transaksi hariannya, kami tidak perlu mencatat secara manual lagi,” bebernya.

Untuk diketahui, pengguna QRIS di Sultra hingga Juni 2025 mencapai 284.095 pengguna, ini menunjukkan peningkatan sebesar 19,41 persen dari tahun sebelumnya.

Sedangkan, volume transaksi QRIS hingga Juni 2025 mencapai 2.084.662 atau meningkat sebesar 59,16 persen dibandingkan pada Juni 2024 yang hanya sebesar 1.309.797 transaksi.

Peningkatan ini menunjukkan semakin besarnya ekspektasi penggunaan QRIS dikalangan masyarakat Sultra.

Penulis: Nur Cahaya

Komentar