Gubernur Sultra Tegaskan Disiplin Pelajar, Dikbud dan Satpol PP Intensifkan Patroli Sekolah

HEADLINE, SULTRA52 Dilihat

IndeksSultra.com, Kendari- Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Sumangerukk , menekankan pentingnya disiplin pelajar dalam apel bergilir bersama siswa SMA dan SMK Negeri Kendari di Kantor Gubernur Sultra, Selasa 19 Agustus 2025.

Dalam arahannya, ia mengingatkan siswa untuk menyiapkan diri sebagai calon pemimpin masa depan dengan menjauhi pergaulan negatif.

Menurut Andi, masalah kenakalan remaja, terutama siswa yang berkeliaran saat jam belajar, tidak boleh dibiarkan. Untuk itu, pemerintah provinsi bekerja sama dengan guru dan Satpol PP dalam patroli rutin di sekolah-sekolah.

“Setiap hari guru akan mendampingi Satpol PP. Jika ada siswa ditemukan di jalan saat jam belajar, guru wajib menjemput dan menanyakan alasannya. Bila terbukti melanggar, tentu ada sanksi. Tanpa sanksi, murid bisa menganggapnya sepele,” tegasnya.

Ia juga menekankan pentingnya penerapan sistem reward and punishment agar siswa maupun sekolah lebih bertanggung jawab. Tujuannya, agar aksi tawuran tidak kembali terjadi dan siswa fokus pada pendidikan.

BACA JUGA  Kampanye di Koltim, ASR Ajak Masyarakat Pilih Nomor Urut 2 untuk Pilgub Sultra

Selain itu, Gubernur mengingatkan para pelajar untuk memiliki cita-cita besar dan arah hidup jelas. “Kalian bisa menjadi camat, bupati, kepala dinas, bahkan gubernur. Tapi semua itu tidak akan tercapai jika terjerumus pada hal-hal negatif,” ujarnya.

Gubernur Andi menutup arahannya dengan mengingatkan agar generasi muda Sultra tidak hanya sukses secara pribadi, tetapi juga kembali mengabdi untuk daerah.

Dikatakan, pihaknya berkomitmen menyediakan akses pendidikan, termasuk kesempatan belajar di luar daerah, dengan harapan siswa kembali menjadi agen perubahan di Sulawesi Tenggara.

Sejalan dengan itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra, Prof. Aris Badara menyatakan pihaknya bersama Satpol PP telah mengatur patroli rutin di titik rawan tawuran. Setiap sekolah juga diminta menurunkan guru untuk memastikan siswanya tidak berkeliaran di luar jam sekolah.

BACA JUGA  Dengarkan Keluhan Masyarakat Butur, ASR-Hugua Akan Hadirkan Solusi Lapangan Pekerjaan Hingga Air Bersih

Prof. Aris menekankan perlunya menghapus stigma negatif terhadap SMKN 2 Kendari yang kerap dikaitkan dengan tawuran.

“Label buruk ini merugikan sekolah dan siswa. Ke depan, semua pihak akan duduk bersama mencari solusi agar kasus serupa tidak terulang,” ujarnya.

Menurutnya, penyelesaian masalah tidak hanya tanggung jawab sekolah, melainkan harus melibatkan guru, orang tua, dan tokoh masyarakat secara sistematis.

Baim (16), siswa SMKN 2 Kendari, berharap pemerintah provinsi membantu menghilangkan stigma buruk terhadap sekolahnya.

“Kami ingin belajar dengan tenang tanpa harus khawatir dengan tawuran atau kekerasan,” ungkapnya.

Komentar