IndeksSultra.com, Kendari- Tri, di bawah naungan Indosat Ooredoo Hutchison, resmi memperkenalkan fitur Tri AI: Anti Spam/Scam, yang mampu mendeteksi potensi panggilan maupun SMS penipuan dan spam. Teknologi berbasis kecerdasan buatan ini dirancang untuk meningkatkan keamanan komunikasi pelanggan.
Chief Marketing Officer Indosat, Vivek Mehendiratta, mengungkapkan bahwa laporan Asia Scam Report 2024 oleh GASA mencatat Indonesia sebagai negara penerima panggilan spam terbanyak di Asia Pasifik.
“Sebanyak 65 persen masyarakat mengalami percobaan penipuan setiap minggu, sementara 39 persen anak muda pernah menjadi korban penipuan daring,” jelasnya.
Menanggapi kondisi tersebut, Indosat Ooredoo Hutchison menghadirkan AIvolusi 5G, teknologi yang memadukan kecerdasan buatan dan jaringan 5G milik perusahaan, termasuk fitur Tri AI: Anti Spam/Scam.
Fitur ini dibagi menjadi dua layanan:
-
Basic – Pengguna cukup memakai kartu SIM Tri dengan paket internet aktif. Notifikasi peringatan akan otomatis muncul saat menerima panggilan atau SMS yang terindikasi spam atau penipuan.
-
Plus+ – Dengan membeli paket Tri mulai dari Rp50 ribu, pengguna mendapat notifikasi peringatan dengan kode warna dan riwayat panggilan yang dapat diakses melalui aplikasi bima+.
-
Toska: Nomor aman
-
Kuning: Nomor tidak dikenal dan terindikasi spam
-
Merah: Nomor berisiko penipuan (scam)
-
Director and Chief Commercial Officer Indosat Ooredoo Hutchison, Bilal Kazmi menegaskan inovasi yang dilakukan untuk memberikan jaringan yang lebih aman.
“Sehingga generasi muda dapat berkreasi dan menjelajah dunia digital dengan percaya diri,” pungkasnya.
Redaksi
Komentar