Wagub Sultra dan Komisi II DPR RI Bahas Penguatan Bank Sultra

SULTRA82 Dilihat

IndeksSultra.com, Kendari- Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara, Ir. Hugua menerima kunjungan kerja Komisi II DPR RI yang dipimpin Muhammad Rifqinizamy Karsayuda bersama Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk di Kantor Pusat Bank Sultra, Rabu 27 Agustus 2025.

Kunjungan ini merupakan bagian dari agenda pengawasan Komisi II terhadap kinerja bank daerah sebagai BUMD yang berperan dalam peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).

Turut hadir Ketua Komisi II DPR RI, jajaran anggota, serta rombongan, didampingi komisaris, direksi, dan pejabat terkait Bank Sultra.

Wagub Sultra menyampaikan apresiasi atas perhatian Pemerintah Pusat dan DPR RI terhadap penguatan Bank Sultra. Ia menegaskan bahwa meski Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sultra telah memberi kontribusi, masih terdapat sejumlah tantangan, terutama pemenuhan modal inti minimum sebesar Rp3 triliun.

Dikatakan, Saat ini pihaknya tengah menjajaki kerja sama dengan Bank Jatim sebagai langkah strategis memperkuat permodalan.

“Komposisi pembiayaan Bank Sultra masih didominasi sektor konsumtif sekitar 90 persen. Ke depan, kami mendorong peningkatan pembiayaan produktif, terutama untuk pertanian, perdagangan, dan sektor unggulan daerah. Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi masyarakat dapat lebih terangkat,” jelas Hugua.

BACA JUGA  Kampanye di Baubau, ASR-Hugua Ajak Simpatisan Perkuat Basis untuk Menangkan Pilkada Sultra

Ia juga menekankan pentingnya pengelolaan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) agar manfaatnya lebih dirasakan masyarakat secara langsung, selain dividen yang disetor kepada daerah.

Sementara itu, Wamendagri Ribka Haluk menyoroti tata kelola BUMD yang menurutnya masih lemah akibat penunjukan komisaris yang tidak sesuai kompetensi. Ia menegaskan perlunya regulasi lebih tegas untuk memastikan pengelolaan profesional dan akuntabel.

“Penunjukan komisaris harus berdasarkan kapasitas, bukan sekadar penempatan jabatan. Kami bersama DPR mendorong agar tata kelola BUMD lebih sehat, sehingga dapat memberikan manfaat nyata bagi daerah,” ujar Ribka.

Ia juga mengingatkan pemerintah daerah untuk berhati-hati dalam mengambil pinjaman melalui BPD guna pembangunan infrastruktur.

Menurutnya, kebijakan pinjaman harus direncanakan dengan matang agar tidak membebani daerah di masa mendatang.

Direktur Pemasaran Bank Sultra, Bapak Ronal Siahaan, menyampaikan apresiasi atas kunjungan dan masukan yang diberikan. Menurutnya, perhatian pemerintah pusat dan DPR RI menjadi motivasi bagi Bank Sultra untuk terus berbenah dan tumbuh menjadi BPD yang semakin kuat dan berdaya saing.

BACA JUGA  Kampanye di Buton, ASR-Hugua Berjanji Sejahterakan Nelayan

“Kami menyambut baik arahan dan masukan dari Wakil Gubernur Sultra, Komisi II DPR RI, dan Wamendagri. Bank Sultra berkomitmen untuk terus meningkatkan kontribusi bagi pembangunan daerah, baik melalui optimalisasi penyaluran kredit produktif di sektor-sektor unggulan, maupun lewat penguatan tata kelola yang transparan dan akuntabel,” ujar Ronal.

Lebih lanjut, Ronal menegaskan bahwa Bank Sultra siap mendukung pertumbuhan ekonomi daerah melalui pembiayaan yang sehat, penguatan modal, serta penyaluran CSR yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.

“Ke depan, kami akan lebih agresif dalam mendorong pembiayaan produktif khususnya di sektor pertanian, UMKM, dan perdagangan. Kami yakin dengan dukungan seluruh pemangku kepentingan, Bank Sultra mampu menjadi motor penggerak ekonomi Sulawesi Tenggara,” tambahnya.

Kunjungan kerja tersebut diakhiri dengan diskusi mendalam antara Komisi II DPR RI, Kementerian Dalam Negeri, Pemerintah Daerah, serta manajemen Bank Sultra terkait strategi memperkuat peran BPD dalam pembangunan dan peningkatan ekonomi masyarakat Sultra.

Redaksi

Komentar