Forkestra 2025 Jadi Ajang Strategis Penguatan Ekonomi Sultra Lewat Pariwisata, Pangan, dan Inovasi

EKONOMI, SULTRA24 Dilihat

IndeksSultra.com, Kendari- Forum Ekonomi Sulawesi Tenggara (Forkestra) 2025 yang berlangsung di Hotel Claro Kendari, Rabu 30 September 2025, menjadi ruang penting untuk memperkuat pembangunan ekonomi daerah.

Forum ini menitikberatkan pada sektor pariwisata, ketahanan pangan, serta inovasi sebagai pilar utama pertumbuhan.

Acara yang digagas oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara tersebut melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah, kalangan akademisi, hingga pelaku usaha.

Kepala Perwakilan BI Sultra, Edwin Permadi menegaskan bahwa Sultra tidak bisa terus bergantung pada pemanfaatan sumber daya alam semata. Menurutnya, transformasi sektor unggulan menjadi langkah penting menuju daya saing daerah yang lebih berkelanjutan.

“Pariwisata, pertanian, dan ekonomi kreatif harus bergerak secara sinergis. Digitalisasi dan inovasi adalah kunci agar sektor-sektor ini dapat berkontribusi lebih besar terhadap kesejahteraan masyarakat,” jelas Edwin.

Edwin juga menyebutkan bahwa pariwisata kini menjadi motor baru pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kunjungan wisatawan nusantara ke Sultra pada tahun 2024 meningkat sebesar 16,96 persen.

BACA JUGA  Tokoh Masyarakat di Buteng Sebut ASR-Hugua Sosok yang Dirindukan

“Peningkatan ini membuktikan potensi besar yang dimiliki Sultra. Dengan dukungan multipihak, destinasi wisata baru akan terus tumbuh dan menarik minat wisatawan, baik domestik maupun mancanegara,” tambahnya.

Selain pariwisata, isu ketahanan pangan menjadi sorotan utama dalam Forkestra 2025. Kegiatan ini turut dirangkaikan dengan penandatanganan kerja sama antar daerah (KAD) untuk menjaga stabilitas pasokan sekaligus harga pangan. Kerja sama tersebut melibatkan Kota Kendari, Kabupaten Konawe, dan Kabupaten Konawe Selatan.

“Kolaborasi lintas wilayah sangat penting agar distribusi pangan berjalan lancar dan harga tetap terjaga,” tutur Edwin.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Sultra, Asrun Lio yang hadir mewakili Gubernur Sultra Andi Sumangerukka, menekankan pentingnya hilirisasi sektor pertanian dan perikanan.

“Selama ini banyak komoditas laut kita tercatat keluar daerah. Melalui hilirisasi, nilai tambah hasil laut dan hasil bumi bisa kembali dinikmati masyarakat Sultra,” ungkap Asrun.

Ia menyebutkan, hilirisasi komoditas kakao, kopi, rumput laut, hingga perikanan akan mendorong terciptanya lapangan kerja baru serta meningkatkan daya saing ekonomi daerah.

BACA JUGA  4.500 Botol Plastik Terkumpul Selama Sultra Maimo 2025

Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Kendari, dr. Hj. Siska Karina Imran menegaskan komitmen Kota Kendari dalam memperkuat ketahanan pangan dengan menggandeng daerah sekitar.

“Kota Kendari belum sepenuhnya mandiri dalam penyediaan pangan. Melalui kerja sama ini, kebutuhan pokok seperti beras, telur, sayuran, hingga komoditas lain dapat dipasok langsung dari daerah tetangga,” jelasnya.

Forkestra 2025 tidak hanya menghadirkan diskusi, tetapi juga menyelenggarakan Kompetisi Ilmiah Ekonomi Sultra yang diikuti 1.400 peserta dengan total 304 karya.

Antusiasme tinggi dari generasi muda ini, menurut Edwin, mencerminkan adanya keterlibatan aktif dalam memberikan solusi atas persoalan ekonomi daerah.

Memasuki edisi kelima, Forkestra konsisten menjadi wadah dialog multipihak. Forum ini hadir sebagai ruang berbagi gagasan strategis untuk mewujudkan pembangunan ekonomi Sultra yang inklusif, berkelanjutan, sekaligus mampu bersaing di tingkat global.***

Redaksi

Komentar