IndeksSultra.com, Kendari- Pemerintah Kota Kendari kembali menunjukkan komitmennya terhadap kebersihan lingkungan melalui pelaksanaan World Clean Up Day (WCD) 2025.
Kegiatan ini merupakan sebuah event berskala global yang berlangsung secara serentak di 121 negara dengan melibatkan jutaan relawan dari berbagai latar belakang, Kota Kendari pun tidak ketinggalan untuk ikut serta bahkan mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat.
Sekretaris Daerah Kota Kendari, Amir Hasan yang juga bertindak sebagai Ketua Panitia mengungkapkan rasa syukurnya atas partisipasi masyarakat. Dari seluruh penduduk Kota Kendari, sekitar 5 persen ikut terlibat langsung dalam aksi ini.
“Angka partisipasi ini menjadi bukti nyata bahwa kesadaran masyarakat semakin meningkat. Tidak hanya sekadar memungut sampah, tetapi juga sudah memahami pentingnya memilah sampah,” ujarnya, Sabtu 20 September 2025.
Dikatakan, gerakan ini bukan hanya dilakukan secara simbolis melainkan bagian dari upaya membangun budaya baru di tengah masyarakat. Kesadaran memisahkan sampah organik dan anorganik sejak dari rumah tangga diyakini akan membawa perubahan besar.
“Selain menciptakan kota yang bersih, langkah ini juga menjadi pondasi untuk mewujudkan Kendari sebagai kota layak huni pada 2029,” jelasnya.
Aksi Bersih-Bersih Berbasis Partisipasi
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Kendari, Erlis Sadya Kencana menuturkan bahwa aksi bersih-bersih ini merupakan rangkaian kegiatan yang telah dipersiapkan sejak jauh hari.
Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya menargetkan pembersihan sampah, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya memilah sampah berdasarkan jenisnya.
“Aksi hari ini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran untuk memilah sampah plastik, kertas, maupun sampah rumah tangga lainnya. Kita juga menargetkan pembersihan lokasi-lokasi pembuangan sampah liar yang muncul akibat aktivitas Kota Kendari sebagai kota transit dan kota jasa,” bebernya.
Setiap kelurahan di Kota Kendari menyiapkan sedikitnya 240 orang relawan untuk terjun langsung membersihkan lingkungan. Semangat kebersamaan tersebut membuat kegiatan ini terasa lebih bermakna, karena melibatkan semua elemen, mulai dari pemerintah, komunitas, hingga masyarakat umum.
Visi Kota Kendari Bersih Menuju 2029
Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran menegaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan visi besar pemerintah kota dalam mewujudkan Kendari sebagai kota yang bersih, sehat, dan berkelanjutan.
Wali Kota Kendari juga menekankan, WCD yang diakui PBB sejak 2018 bukan hanya kegiatan bersih-bersih, melainkan juga gerakan gotong royong global terbesar yang pernah ada.
“Saya mengajak masyarakat Kendari untuk melihat kegiatan ini bukan hanya sebagai agenda tahunan. Ini adalah gerakan membangun kesadaran kolektif. Bersihnya kota kita adalah cermin dari kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Siska juga menambahkan bahwa target pemerintah adalah Indonesia Bersih 2029, yang sejalan dengan pengelolaan sampah nasional untuk menekan volume sampah tak terkelola. “Kota Kendari harus menjadi bagian penting dari gerakan nasional ini. Kita ingin menjadi kota yang tidak lagi terbebani persoalan sampah liar, melainkan menjadi teladan dalam pengelolaan sampah modern,” katanya.
Infrastruktur dan Harapan Baru
Dalam kesempatan itu, Wali Kota Kendari juga menjelaskan kondisi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kota Kendari. Dimana terdapat 343 kabupaten/kota di Indonesia yang belum memiliki TPA, Kendari masuk dalam 171 kabupaten/kota yang sudah memiliki infrastruktur pengelolaan sampah.
“Insya Allah tahun depan kita akan semakin memperkuat kapasitas TPA untuk mendukung target kota bersih,” terangnya.
Wali Kota berharap kegiatan WCD dapat menjadi pemicu semangat seluruh elemen masyarakat untuk menjaga kebersihan.
“Kebersihan bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga setiap individu. Saya berharap kegiatan ini tidak berhenti sebagai seremoni, melainkan menjadi kebiasaan hidup kita sehari-hari,” ujarnya.
Ia pun mengajak masyarakat Kendari untuk mendukung penuh program pemerintah, termasuk target meraih penghargaan Adipura pada 2026. Menurutnya, penghargaan tersebut bukan hanya simbol prestasi, melainkan representasi nyata dari kualitas hidup masyarakat Kendari. (ADV)***
Redaksi
Komentar