IndeksSultra.com, Kendari- Badan Pengurus Daerah (BPD) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) sekaligus Pendidikan dan Latihan Daerah (Diklatda) di salah satu hotel di Kendari, Senin 8 September 2025.
Kegiatan tersebut dihadiri Ketua Bidang Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (OKK) BPP Hipmi, Tri Febrianto Damu, serta dibuka secara resmi oleh Wakil Gubernur Sultra, Hugua.
Hugua menegaskan bahwa peran pengusaha sangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, terutama di tengah tantangan kondisi ekonomi global saat ini.
“Pertumbuhan ekonomi Sultra saat ini mencapai 5,6 persen, lebih tinggi dibanding angka nasional yang sebesar 5,12 persen,” ujar Hugua.
Menurutnya, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sultra ditopang oleh tiga sektor utama yang juga menjadi ruang kontribusi besar bagi Hipmi. Sektor pertanian tercatat menyumbang 23,5 persen, meski pertumbuhannya secara tahunan (year on year) hanya sebesar 2,7 persen.
“Pemerintah provinsi hanya berperan sebagai pendorong. Namun, yang sesungguhnya membuat bangsa ini kaya adalah para pengusaha,” jelasnya.
Ia menambahkan, kolaborasi antara pemerintah dan pengusaha sangat dibutuhkan untuk menguatkan sektor pertanian serta perikanan. Kondisi ini berbeda dengan sektor pertambangan yang meskipun hanya menyumbang 20 persen dari PDRB, namun mampu tumbuh antara 10 hingga 15 persen.
Hugua juga menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Sultra telah menetapkan tiga prioritas pembangunan, yakni pendidikan, kesehatan, dan agro maritim. Khusus sektor agro maritim akan menjadi fokus utama ke depan, mengingat Sultra memiliki dua laut dalam, yakni di perairan Flores (WPP 713) dan Banda (WPP 714).
“Mari kita bertumbuh bersama agar fundamental pengusaha semakin kokoh,” ajaknya.
Sementara itu, Ketua Umum BPD Hipmi Sultra, Triawan Rizbar Taha menyampaikan bahwa Rakerda ini bertujuan untuk menyusun dan menetapkan program kerja tiga tahun ke depan. Program tersebut diharapkan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi daerah serta memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
“Kami ingin melahirkan pengusaha yang tidak hanya berorientasi pada untung dan rugi, tetapi juga berintegritas serta memiliki mentalitas yang tangguh,” tutup Triawan.
Redaksi
Komentar