Pemkot Kendari Mantapkan Peran UMKM sebagai Penopang PAD dan Identitas Daerah

EKONOMI, HEADLINE, KENDARI757 Dilihat

IndeksSultra.com, Kendari-  Kota Kendari kini tidak hanya dikenal sebagai pusat pemerintahan Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), tetapi juga mulai menegaskan dirinya sebagai salah satu destinasi kuliner baru di Sultra.

Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) hingga 57 persen pada triwulan ketiga 2025 memang menjadi indikator pertumbuhan ekonomi, namun lebih dari itu, geliat UMKM kuliner dinilai telah memberi warna baru pada identitas kota sekaligus daya tarik pariwisata.

Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran, menyebutkan bahwa dominasi sektor jasa khususnya restoran, kafe, dan hotel tidak bisa dipandang hanya dari sisi pendapatan. Menurutnya, keberadaan usaha kuliner modern maupun tradisional kini mulai mengubah wajah kota dan memperkuat daya tarik wisatawan.

“Sekitar Rp650 miliar PAD kita berasal dari sektor jasa. Tapi yang lebih penting, usaha kuliner seperti restoran dan kafe ini juga membuat Kendari semakin dikenal. Mereka ikut memperkuat daya tarik pariwisata daerah,” ucap Siska saat membuka Maimo Cafe & Bistro, Jumat 15 Agustus 2025.

Dengan memanfaatkan bahan baku lokal yang diproduksi pasar tradisional tidak hanya menjadi strategi ekonomi, melainkan juga upaya menampilkan ciri khas Kendari.

“Kalau pelaku usaha menggunakan produk lokal, maka kita bukan sekadar mendukung UMKM, tetapi juga menjaga identitas kuliner daerah agar tidak tergilas arus modernisasi,” ujarnya.

Selain itu, Wali Kota Kendari juga mengungkapkan hingga saat ini UMKM memiliki peranan dalam perekonomian Kendari, hal tersebut karena lebih dari 90 persen pengusaha di Kota Kendari berasal dari UMKM.

“UMKM yang berkembang akan menunjukkan Kota Kendari yang Semakin Maju,” jelasnya, Rabu 3 September 2025.

Anjungan Teluk Kendari Jadi Panggung Identitas

Komitmen Pemkot Kendari memperkuat UMKM kuliner sebagai bagian dari wajah kota tercermin dalam penyelenggaraan Wahana Kuliner Anjungan Teluk Kendari pada 25 hingga 30 Agustus 2025. Acara yang bekerja sama dengan Komunitas Kuliner Kendari (Tripelka) itu tidak hanya mempertemukan pelaku usaha dengan konsumen, tetapi juga menampilkan ragam kuliner lokal yang berpotensi menjadi ikon Kota Kendari.

BACA JUGA  Luncurkan Kartu UMKM, Bukti Siska-Sudirman Miliki Program Tepat Sasaran
Wakil Wali Kota Kendari, Sudirman Saat melakukan kunjungan lapangan di lokasi Wahanan Wisata Kuliner

Wakil Wali Kota Kendari, Sudirman, menegaskan bahwa kegiatan tersebut membuka ruang bagi UMKM untuk menampilkan jati dirinya. Menurutnya, masyarakat kini semakin tertarik untuk datang bukan hanya karena ingin makan, tetapi juga untuk merasakan suasana khas Kendari.

“Dari sisi ekonomi, memang potensi UMKM luar biasa. Namun yang lebih kita lihat, mereka membawa identitas lokal. Masyarakat bisa merasakan pengalaman berbeda ketika menikmati kuliner di anjungan ini,” katanya saat meninjau lokasi acara, Sabtu 30 Agustus 2025.

Ia menambahkan bahwa sebagian besar UMKM sebenarnya sudah siap dari sisi produk, hanya saja membutuhkan ruang ekspresi yang tepat.

“Mereka tidak butuh dana besar. Cukup difasilitasi tempat berjualan yang nyaman, maka mereka bisa menunjukkan keunikan produk mereka,” jelasnya.

Bahkan jika dilihat dari hari pertama pelaksanaan kegiatan, antusiasme warga yang terus meningkat setiap hari selama kegiatan berlangsung juga membuktikan bahwa kuliner bisa menjadi magnet baru.

“Anjungan yang dulunya sepi, sekarang kembali hidup. Wahana hiburan yang lama vakum kini kembali beroperasi karena masyarakat ingin datang lagi dan lagi,” ungkap Sudirman.

Lokasi Wahanan Wisata Kuliner yang dipadati masyarakat selama pelaksanaannya. (dok. IndeksSultra.com)

Tripelka: Kuliner Sebagai Daya Saing Kota

Pembina Komunitas Kuliner Kendari (Tripelka), Muhammad Yusril, menilai geliat UMKM kuliner Kendari telah menjadikan kota ini memiliki daya saing baru. Menurutnya, dukungan pemerintah tidak hanya membantu pelaku usaha menjual produk, tetapi juga membuka kesempatan bagi mereka untuk memperkuat merek kuliner lokal sebagai ciri khas Kendari.

“UMKM bukan hanya berdagang, tetapi juga belajar membangun brand. Jika ini terus didorong, kuliner lokal bisa menjadi daya tarik utama wisatawan, sebagaimana kota-kota lain yang terkenal dengan ikon kulinernya,” ungkap Yusril, Minggu 31 Agustus 2025.

BACA JUGA  Panen Raya dan Pesan Pangan Mandiri, Kolaborasi Petani dan Pemerintah untuk Kendari Sejahtera

Ia menyebutkan, dalam gelaran Wahana Kuliner Kendari, omzet yang dicapai peserta mencapai rata-rata Rp3 juta hingga Rp6 juta per hari, dengan total perputaran uang sekitar Rp700 juta. Bagi Yusril, capaian ini bukan sekadar angka, tetapi bukti bahwa kuliner Kendari mampu menjual pengalaman yang bernilai tinggi.

“Kalau hanya soal untung rugi, itu sudah jelas terlihat. Namun lebih dari itu, kuliner kita punya nilai jual identitas. Inilah yang perlu kita dorong bersama,” ujarnya.

Yusril bahkan berharap Pemkot Kendari bisa menetapkan kawasan kuliner permanen di Anjungan Teluk Kendari. Menurutnya, jika kawasan itu benar-benar dijadikan destinasi resmi, maka UMKM tidak hanya menjadi penopang ekonomi, melainkan wajah baru kota.

“Kami ingin Kendari punya kawasan kuliner terbesar di Sultra, bahkan bisa jadi ikon baru pariwisata. Tripelka siap mendukung, terutama dalam mengkurasi UMKM agar benar-benar siap bersaing,” tambahnya.

Potret salah satu UMKM dibidang Coffee Shop di Kota Kendari (dok. IndeksSultra.com)

Sinergitas Pemkot Kendari dengan Berbagai Pihak

Sinergi antara Pemkot Kendari, komunitas, dan pelaku UMKM menunjukkan bahwa kuliner kini tidak lagi sekadar bisnis, tetapi sudah bertransformasi menjadi salah satu pilar identitas kota. Dengan tumbuhnya kafe, restoran, dan sentra kuliner, Kendari tengah membangun wajah baru yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan.

“Salah satu yang dilakukan Pemkot Kendari yaitu menyediakan show case untuk UMKM yang ada di retensi,” Pungs Wali Kota Kendari, Rabu 3 September 2025.

Pertumbuhan PAD memang penting, tetapi yang lebih mendasar adalah bagaimana UMKM kuliner bisa terus menghidupkan ruang publik, menciptakan lapangan kerja, sekaligus membentuk citra Kendari sebagai kota kuliner dan wisata baru di Indonesia timur. (Adv)

Redaksi

Komentar