Wali Kota Kendari Ajak Warga Dukung Peringatan World Clean Up Day 2025, Wujudkan Lingkungan Bersih dan Berkelanjutan

HEADLINE, KENDARI685 Dilihat

IndeksSultra.com, Kendari- Bukti nyata terhadap  kebersihan dan kelestarian lingkungan di Kota Kendari ditunjukkan Pemerintah Kota Kendari melalui persiapan peringatan World Clean Up Day 2025, Senin 15 September 2025.

Peringatan World Clean Up Day 2025 nantinya akan menghadirkan gerakan secara global yang melibatkan jutaan orang diseluruh dunia untuk secara bersama membersugkan lingkungan dari sampah.

Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran mengungkapkan peringatan World Clean Up Day 2025 bukan hanya sekedar menghasulkan seremoni tetapi menghadirkan aksin nyata yang kedepanya dapat menjadi titik balik perubahan perilaku masyarakat untuk lebih peduli dengan lingkungannya.

Hal itu lantaran, permasalahan sampah merupakan salah satu cerminan peradaban, tumpukan sampah yang tidak terkelola dengan baik akan menimbulkan berbagai persoalan serius yang dapat mengakibatkan pencemaran air dan tanah, mendatangkan sumber pentakit hingga dapat merusak ekosistem.

“Nantinya dengan momentum World Clean Up Day ini mengingatkan kita bahwa kebersihan bukan hanya tanggung jawab pemerintah menjadi kewajiban bersama seluruh warga, dengan satu aksi kecil dari masyarakat akan memberikan dampak besar bagi masa depan lingkungan kota  Kendari,” jelasnya.

Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran saat memimpin rapat persiapan pelaksanaan World Clean Up Day 2025. (dok. Pemerintah Kota Kendari).

Ajakan Wali Kota Kendari

Wali Kota Kendari mengajak seluruh pihak baik OPD, komunitas lingkungan hingga  warga Kota Kendari untuk menjadikan gerakan pada hari peringatan World Clean Up Day 2025 sebagai gaya hidup baru. Dimana, kebersihan kota bukan hanya soal penampilan, tetapi juga menyangkut kesehatan, kenyamanan, dan keberlanjutan lingkungan hidup.

“Mari kita bersama-sama membuktikan bahwa Kendari adalah kota yang bersih, indah, dan berkelanjutan. Gerakan ini bukan hanya untuk hari ini, tetapi demi masa depan anak cucu kita. Aksi kecil dari setiap individu akan membawa perubahan besar bagi Kota Kendari yang kita cintai,” tegasnya.

BACA JUGA  Wali Kota Kendari Pastikan Dukungan Pendanaan untuk UMKM Segera Direalisasikan
Suasana rapat persiapan pelaksanaan World Clean Up Day 2025. (dok. IndeksSultra.com)

Strategi dan Rencana Aksi Pemkot Kendari

Menteri Lingkunga Hidup dan Kehutabnan, memberikan edaran kepada seluruh pemerintah Provinisi hingga Pemerinta Kabupaten/Kota untuk melakukan tindaklanjut dalam upaya melakukan kegiatan bersih-bersih yang tidak hanya menjadi anggenda tahunan.

Pemerintah Kota Kendari kemudian menyusun langkah strategis untuk menjadikan kebiasaan hidup bersih sebagai kebiasaan dalam menjalankan kehidupan bermasyarakat.

1. Intensifikasi Sosialisasi Publik

Melalui sosialisasi, Pemkot Kendari akan memberikan pemahaman terkait pentingnya pembagian jenis sampah dari rumah dengan  mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, dan memahami bahaya sampah yang tidak terkelola.

Sosialisasi nantinya akan dilakuakan melalui media sosial, radio, hingga spanduk di titik strategis akan dimanfaatkan sebagai sarana edukasi berkelanjutan.

2.Kolaborasi Multi Pihak

Dengan melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak dalam mendukung gaya hidup bersih menjadi kebiasaan sehari-hari, Pemkot Kendari akan melibatkan organisasi perangkat daerah (OPD), TNI Polri, hingga tokoh masyarakat dan ninfluenser lokal.

Tim kerja gabungan juga akan dibentuk di setiap kecamatan untuk memastikan koordinasi berjalan efektif.

3. Aksi Bersih Serentak
Pada puncak peringatan World Clean Up Day 2025, akan dilaksanakan aksi bersih serentak di seluruh wilayah Kota Kendari. Setiap kelurahan akan berperan sebagai koordinator utama di wilayahnya masing-masing, dengan fokus pada area publik seperti pasar, taman, fasilitas umum, daerah aliran sungai, hingga pesisir pantai.

4. Optimalisasi Sarana Pengelolaan Sampah
Pemkot Kendari berkomitmen menambah fasilitas tempat sampah terpilah, mengoptimalkan armada pengangkut sampah, serta mengkaji pembangunan bank sampah di setiap kelurahan. Upaya ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kebersihan, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi sirkular melalui pemanfaatan sampah bernilai ekonomis.

Kepala Dinas Lingkunga Hidup (DLH) Kota Kendari, Erlis Sadya Kencana saat memaparkan kondisi persampahan di Kota Kendari. (dok. IndeksSultra.com)

Target Partisipasi dan Dukungan Masyarakat

BACA JUGA  Siska Karina Imran Temui Menteri PUPR, Dorong Percepatan Infrastruktur Kendari

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Kendari, Elis Sadya Kencana mengatakakan pihaknya menarggetkan pasrtisipasi masyatakat dalam kegiatan World CleanUp Day 2025 mencapi 291 orang setiap kelurahannya.

“Dengan jumlah penduduk  377.270 jiwa, diharapkan gerakan ini dapat melibatkan setidaknya 18.863 jiwa atau sekitar 5 persen dari penduduk Kota Kendari,” bebernya.

Menurutnya, saat ini kontribusi masyatakat dalam melakukan pengelolaan sampah masih tergolong sangat rendah di Kota Kendari. Sebab, data dari bank sampah di Kendari setiap harinya mengelola sekitar 0,3 tom sampah perhari, sedangakan pengelolaan sampah melalui pengepul mencapai 94,92 ton per hari. Sehinga, dengan aksi bersih-bersih secara seretak menimbulkan optimisme dalam keterlibatan masyarakat yang lebih signifikan.

“Keterlibatan semua pihak, mulai dari pemerintah, lembaga pendidikan, komunitas, hingga pelaku usaha, kita yakin capaian target nasional pengelolaan sampah sebesar 50 persen dapat tercapai, bahkan bisa lebih,” jelasnya.

Lokasi Fokus Penanganan Sampah

Terdapat beberapa titik lokasi yang menjadi pembuangan sampah secara liar di Kota Kendari dan akan menjadi fokus penanganan pembersihan.

Beberapa titik fokus openannaganan samah  anatara lain beradan di Kecamatan Baruga, Poasia, Puuwatu dan Wua-Wua. Beberapa titik ini menjadi tempat pembuangan sampah rumah tangga, material bangunan, dan limbah organik.

“Sehingga ini akan menjadi lokasi prioritas utama untuk ditangani secara kolektif,” jelas Elis.

Selain bersih-bersih, kegiatan ini juga akan dirangkaikan dengan sosialisasi kesehatan lingkungan, pembuatan biopori, serta edukasi tentang pengelolaan sampah berkelanjutan. (ADV)

Redaksi

Komentar