IndeksSultra.com, Kendari- Di tengah semaraknya Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025) di Tugu Religi Eks MTQ Kendari, Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra) tampil mencuri perhatian.
Bukan hanya karena berhasil meraih penghargaan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sultra sebagai lembaga paling aktif dalam kegiatan literasi pasar modal, tetapi juga karena cara inovatifnya mengajak masyarakat terutama generasi muda untuk memahami investasi dengan cara yang menyenangkan.
Kepala BEI Sultra, Bayu Saputra, mengatakan bahwa edukasi pasar modal kini tak lagi terbatas pada ruang seminar atau pelatihan formal.
Melalui booth interaktif di ajang BIK 2025, BEI menghadirkan permainan edukatif, konsultasi investasi gratis, hingga layanan pembukaan rekening efek di tempat. Pendekatan ini membuat literasi keuangan terasa lebih dekat dan mudah diakses oleh masyarakat umum.
“Kami ingin masyarakat, khususnya anak muda, tidak lagi menganggap investasi itu rumit atau hanya untuk kalangan tertentu. Di booth kami, mereka bisa belajar sambil bermain, sekaligus membuka peluang menjadi investor resmi,” ujar Bayu.
Selama setahun terakhir, BEI Sultra tercatat menggelar lebih dari 300 kegiatan literasi keuangan di berbagai kabupaten/kota di Sultra.
Program ini menjadi bukti nyata komitmen BEI dalam memperluas pemahaman masyarakat tentang pentingnya investasi jangka panjang dan cara berinvestasi yang aman melalui pasar modal yang diawasi pemerintah.
“Tujuan kami sederhana yaitu menciptakan masyarakat Sultra yang melek keuangan dan sadar investasi. Karena semakin banyak masyarakat yang memahami pasar modal, semakin kuat pula fondasi ekonomi daerah,” tambahnya.
Apresiasi dari OJK menjadi bukti bahwa peran BEI Sultra tak sekadar administratif, tetapi juga transformatif mengubah cara pandang masyarakat terhadap investasi dari sesuatu yang menakutkan menjadi peluang masa depan.
Melalui partisipasi di BIK 2025, BEI Sultra tidak hanya mengedukasi, tapi juga menumbuhkan semangat investasi sehat di kalangan pelajar, mahasiswa, dan pelaku UMKM.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan lembaga keuangan lainnya, literasi pasar modal di Sulawesi Tenggara kini bergerak dari sekadar sosialisasi menuju gerakan sadar investasi yang berkelanjutan.***
Redaksi
Komentar