IndeksSultra.com, Kendari- Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) bersama Balai Bahasa Sulawesi Tenggara meluncurkan dua buku cerita anak bertema “Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah” dalam rangkaian Bulan Bahasa dan Sastra 2025 yang digelar di Mall The Park Kendari, 20 hingga 22 Oktober 2025.
Kegiatan ini menjadi wujud sinergi antara lembaga keuangan dan lembaga kebahasaan dalam mendorong inovasi literasi keuangan yang edukatif, inklusif, dan menyenangkan bagi anak-anak usia dini.
Peluncuran resmi dilakukan oleh Kepala Perwakilan BI Sultra, Edwin Permadi, bersama Kepala Balai Bahasa Sultra, Dewi Pridayanti, S.Sos., M.Adm.SDA. Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Kendari, Andi Dadjeng, serta Bunda Literasi Kota Kendari, Shintya Putri Anawula Sudirman, beserta perwakilan instansi pemerintah dan komunitas literasi.
Dua buku yang diluncurkan berjudul “Rahasia Laci Nenek” dan “Uang yang Bicara”, hasil kolaborasi antara Bank Indonesia dan Balai Bahasa Sultra. Kedua buku ini mengandung pesan moral tentang pentingnya mencintai, memahami, dan menghargai Rupiah sebagai simbol kedaulatan bangsa.
“Melalui buku cerita anak ini, kami ingin menanamkan nilai Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah sejak usia dini. Literasi keuangan bukan hanya soal angka, tetapi juga soal membangun karakter dan rasa nasionalisme,” ujar Edwin Permadi, Kepala BI Sultra.
Menariknya, kedua buku ini ditulis dalam format dwibahasa daerah, yakni Bahasa Wolio dan Bahasa Wakatobi. Cerita “Rahasia Laci Nenek” mengangkat kisah uang kampua sebagai bagian dari sejarah budaya lokal, sementara “Uang yang Bicara” mengenalkan perjalanan uang Rupiah dan pentingnya menjaga peredaran uang layak edar di Indonesia.
Menurut Kepala Balai Bahasa Sultra, Dewi Pridayanti, pendekatan dwibahasa tersebut tidak hanya mengajarkan literasi finansial, tetapi juga menjadi upaya pelestarian bahasa daerah di Sulawesi Tenggara.
Sebagai bagian dari peluncuran, kegiatan ini juga menampilkan membaca nyaring oleh komunitas Kendari Membaca dan tarian interpretatif yang menceritakan kisah dari buku “Rahasia Laci Nenek”. Kedua aktivitas tersebut menjadi contoh nyata penerapan literasi yang kreatif dan menyenangkan bagi anak-anak.
Selain peluncuran buku, BI Sultra juga menggelar sejumlah kegiatan menarik seperti Lomba Mewarnai Cinta Bangga Paham Rupiah, Gelar Wicara Literasi Keuangan, serta menghadirkan Zona Literasi Bank Indonesia di area mall. Zona ini menyediakan koleksi buku ekonomi, literasi keuangan, dan permainan edukatif yang bisa diakses pengunjung secara gratis.
“Sinergi antara Bank Indonesia dan Balai Bahasa Sultra ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat ekosistem literasi keuangan yang inklusif. Kami ingin menjadikan literasi finansial sebagai bagian dari budaya cerdas masyarakat Sulawesi Tenggara,” tutup Edwin Permadi.
Melalui pendekatan literasi yang interaktif dan berorientasi pada generasi muda, Bank Indonesia berharap nilai Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah dapat tumbuh menjadi karakter masyarakat Sultra yang cerdas finansial, berbudaya, dan berdaya saing di masa depan.***
Redaksi
Komentar