BIK Night Run  2025 di Kendari Jadi Strategi OJK Sultra Gaet Minat Generasi Muda pada Literasi Keuangan

EKONOMI, GAYA HIDUP14 Dilihat

IndeksSultra.com, Kendari- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara (Sultra) menampilkan pendekatan kreatif dalam memperluas literasi dan inklusi keuangan melalui kegiatan Night Run yang menjadi bagian dari peringatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2025 di Kota Kendari.

Kegiatan ini tak sekadar olahraga malam, tetapi menjadi media baru untuk menyampaikan pesan keuangan secara lebih santai dan dekat dengan gaya hidup masyarakat urban, terutama generasi muda.

Kepala OJK Sultra, Bismi Maulana Nugraha, menjelaskan bahwa Night Run merupakan inovasi pertama di Sultra yang berhasil menarik perhatian luas.

“Kegiatan ini kita kemas agar lebih menarik dan sesuai tren anak muda. Ada 1.500 peserta yang ikut, padahal pendaftar mencapai 2.000 lebih,” ungkapnya.

BACA JUGA  NgabuburEAT, Rasakan Sensasi Berbuka Puasa dengan Kambing Guling di Swiss-Bellhotel Kendari

Menurut Bismi, OJK kini tidak hanya fokus pada edukasi formal, tetapi juga pendekatan yang menggabungkan hiburan dan gaya hidup aktif.

“Generasi muda punya karakter dinamis. Karena itu, kami ingin literasi keuangan hadir lewat kegiatan yang mereka sukai seperti olahraga dan hiburan,” jelasnya.

Dalam pelaksanaannya, OJK Sultra bersinergi dengan seluruh anggota Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) serta sejumlah lembaga keuangan seperti Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Bank Indonesia, dan Bank Sultra. Kolaborasi ini tidak hanya membantu pendanaan, tetapi juga memperkuat semangat bersama dalam mengedukasi publik.

BACA JUGA  Dorong Transformasi Digital dan UMKM, Bank Sultra Jadikan Hari Jadi Baubau Momentum Kolaborasi Ekonomi Daerah

Menariknya, Night Run juga disertai dengan undian hadiah besar, mulai dari perangkat elektronik hingga sepeda motor. Langkah ini menjadi daya tarik tersendiri untuk meningkatkan partisipasi masyarakat.

Bismi optimistis, kegiatan semacam ini dapat menjadi model baru bagi strategi literasi keuangan di daerah.

“Kita ingin menunjukkan bahwa edukasi keuangan tidak harus kaku. Bisa dilakukan dengan cara menyenangkan, berenergi, dan relevan dengan kehidupan masyarakat,” tutupnya.***

Redaksi

Komentar