Wagub Hugua Dorong Pendamping Koperasi Jadi Garda Depan Ekonomi Kerakyatan di Sultra

HEADLINE, SULTRA29 Dilihat

IndeksSultra.com, Kendari- Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Hugua menegaskan pentingnya peran pendamping Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih sebagai ujung tombak dalam mewujudkan ekonomi kerakyatan yang mandiri dan berkeadilan.

Hal ini disampaikan saat membuka Pelatihan Peningkatan Kompetensi SDM Pendamping Koperasi Merah Putih, yang digelar oleh Dinas Koperasi dan UMKM Sultra bekerja sama dengan Kementerian Koperasi dan UKM RI, di Aula Pascasarjana Universitas Halu Oleo (UHO), Rabu 22 Oktober 2025.

Sebanyak 264 pendamping yang terdiri atas 36 Project Management Officer (PMO) dan 228 Business Assistant (BA) mengikuti pelatihan yang berlangsung selama lima hari.

Nantinya, para pendamping Koperasi ini akan diterjunkan langsung ke lapangan untuk mendampingi ribuan koperasi di Sulawesi Tenggara dalam program nasional Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP).

“Pendamping ini bukan sekadar pelatih atau pengawas, tapi penggerak utama ekonomi rakyat. Mereka berada di garis depan, memastikan koperasi tumbuh, anggota sejahtera, dan desa mandiri secara ekonomi,” tegas Hugua.

BACA JUGA  Gubernur Sultra Lantik 13 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama dan Serahkan Surat Tugas Plh kepada Sejumlah Kepala OPD

Dikatakan, Koperasi sebagai ideologi ekonomi bangsa yang sejalan dengan semangat gotong royong. Menurutnya, pembangunan ekonomi yang menitikberatkan pada koperasi merupakan cerminan jati diri bangsa Indonesia.

“Koperasi bukan hanya lembaga ekonomi, tapi ideologi hidup bangsa. Kalau koperasi bergerak, rakyat sejahtera. Kalau rakyat sejahtera, negara kuat,” ujar mantan Bupati Wakatobi dua periode itu.

Hugua juga mendorong para pendamping agar tidak hanya menjalankan tugas administratif, tetapi benar-benar hadir dan bekerja untuk masyarakat desa.
Ia meminta setiap pendamping menciptakan ‘koperasi juara’, yakni koperasi yang berdaya, mandiri, dan mampu menggerakkan sektor produktif seperti pertanian, perikanan, dan industri kreatif.

Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Sultra, Dr. La Ode Muhammad Shalihin, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari strategi pemerintah daerah untuk mempercepat operasionalisasi koperasi Merah Putih di seluruh wilayah Sultra.

Dari 2.285 koperasi yang tercatat di Sultra, saat ini 612 koperasi Merah Putih telah beroperasi aktif. Targetnya, seluruh koperasi Merah Putih dapat berfungsi maksimal pada akhir tahun 2025.

BACA JUGA  ASR-Hugua Janji Sejahterakan Petani dan Nelayan di Sultra

“Setiap pendamping akan bertanggung jawab terhadap 8 hingga 12 koperasi, menyesuaikan karakteristik daerah. Mereka akan bertugas selama tiga bulan untuk memastikan koperasi berjalan sesuai prinsip dan tujuan pemberdayaan ekonomi rakyat,” jelas Shalihin.

Ia menambahkan, seluruh peserta pelatihan merupakan hasil seleksi resmi Kementerian Koperasi dan UKM RI, melalui proses administrasi dan tes kompetensi.
Sementara itu, biaya pelatihan serta honorarium pendamping selama masa tugas ditanggung oleh kementerian.

Program Koperasi Merah Putih hadir sebagai upaya strategis pemerintah untuk memperkuat fondasi ekonomi desa berbasis gotong royong.
Dengan hadirnya pendamping yang kompeten, pemerintah berharap koperasi tidak hanya menjadi lembaga simpan pinjam, tetapi juga pusat pertumbuhan ekonomi produktif dan inovatif di tingkat desa.

“Kalau desa makmur, maka negara juga kuat. Itulah semangat Merah Putih yang kita wujudkan melalui koperasi,” tutup Hugua penuh optimisme.***

Redaksi

Komentar