ASR Dorong Sultra Bebas TB, Layanan Kesehatan Gratis Jadi Ujung Tombak Deteksi Dini Penyakit Menular

HEADLINE, SULTRA598 Dilihat

IndeksSultra.com, Kendari– Di bawah kepemimpinan Gubernur Andi Sumangerukka (ASR), Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus memperkuat komitmennya dalam menghadirkan pelayanan kesehatan yang bermutu dan merata bagi seluruh masyarakat.

Salah satu fokus utamanya adalah percepatan penanggulangan penyakit menular tuberkulosis (TB) yang masih menjadi tantangan besar di Bumi Anoa.

Langkah nyata tersebut diwujudkan melalui integrasi program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang kini rutin dilaksanakan di berbagai wilayah. Dalam kegiatan ini, masyarakat tidak hanya memperoleh layanan pemeriksaan umum, tetapi juga skrining TB secara gratis untuk mendeteksi kasus sedini mungkin.

Data Dinas Kesehatan Sultra mencatat, hingga Mei 2024 terdapat 2.204 pasien TB aktif, sementara sepanjang tahun 2023 jumlahnya mencapai 5.624 pasien. Angka ini menunjukkan bahwa TB masih menjadi masalah serius di daerah, sejalan dengan kondisi nasional yang menempatkan Indonesia di peringkat kedua dunia setelah India dalam laporan Global TB Report 2024.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Sultra, dr. Asridah Mukaddim, menjelaskan bahwa program skrining dalam kegiatan CKG bertujuan menekan laju penyebaran penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis itu.

BACA JUGA  Lagi, ASR-Hugua Dapat Dukugan dari Tokoh Adat dan Parabela di Kecamatan Surawolio

“Seseorang dengan TB biasanya mengalami batuk berkepanjangan lebih dari tiga minggu, disertai dahak atau bahkan darah. Gejala lain yang perlu diwaspadai antara lain demam ringan terus-menerus, keringat malam, hilang nafsu makan, berat badan menurun, dan mudah lelah,” jelas dr. Asridah, Senin 10 November 2025.

Ia menegaskan, masyarakat yang menunjukkan gejala tersebut akan langsung diarahkan ke fasilitas kesehatan untuk pemeriksaan lanjutan.

“Semua layanan TB, baik di puskesmas maupun rumah sakit, dijamin gratis. Mulai dari skrining, pengobatan sensitif obat, hingga penanganan kasus resisten obat, seluruhnya ditanggung pemerintah,” tegasnya.

Pemerintah Provinsi Sultra di bawah kepemimpinan ASR-Hugua memang menjadikan sektor kesehatan sebagai salah satu dari empat program prioritas, bersama pendidikan, infrastruktur, dan ketahanan pangan berbasis agromaritim. Fokus pada pelayanan kesehatan ini menjadi bagian penting dari visi besar ASR untuk mewujudkan masyarakat Sultra yang sehat, produktif, dan berdaya saing.

BACA JUGA  Gubernur Sultra Kunjungi Museum Daerah, Dorong Pengembangan dan Bakal Wajibkan Wisatawan Berkunjung

Gubernur ASR berulang kali menekankan bahwa pencegahan penyakit harus dimulai dari deteksi dini dan kesadaran masyarakat. Ia mendorong agar setiap warga memanfaatkan layanan kesehatan gratis yang telah disediakan pemerintah, tanpa takut akan biaya pengobatan.

Dengan pendekatan yang humanis dan sistematis, Pemprov Sultra berupaya menjadikan setiap kegiatan Cek Kesehatan Gratis sebagai gerbang awal menuju masyarakat yang bebas TB. Program ini tidak hanya menargetkan pengobatan, tetapi juga edukasi dan pendampingan berkelanjutan agar pasien dapat menjalani terapi hingga tuntas.

Langkah konsisten ini mencerminkan strategi kepemimpinan ASR yang berorientasi pada pelayanan langsung kepada masyarakat. Di tengah upaya besar pemerintah pusat menurunkan angka TB nasional, Sultra menunjukkan komitmen kuat menjadi provinsi yang proaktif dalam deteksi, pengobatan, dan pencegahan penyakit menular.

Dengan kolaborasi lintas sektor, peningkatan kesadaran publik, serta jaminan layanan kesehatan yang mudah dan gratis, Sulawesi Tenggara optimis menuju target “Sultra Bebas TB 2030.”(Adv)

Redaksi

 

Komentar