IndeksSultra.com, Jakarta- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Sulawesi Tenggara memaparkan perkembangan industri perbankan di wilayah Sultra sepanjang September 2025.
Berdasarkan data yang ditampilkan, bank konvensional masih mendominasi secara menyeluruh, baik dari sisi aset, Dana Pihak Ketiga (DPK), maupun penyaluran kredit.
Kepala OJK Sultra, Bismi Maulana Nugraha, mengatakan bahwa dominasi bank konvensional menunjukkan struktur industri perbankan di Sultra masih stabil, meski perbankan syariah terus mengalami progres positif.
“Secara keseluruhan, perbankan di Sulawesi Tenggara masih didominasi oleh bank konvensional. Share asetnya mencapai 94,67 persen atau setara Rp57 triliun pada September 2025,” jelas Bismi.
Dari diagram perkembangan aset, tercatat:
-
September 2024: Rp55 triliun
-
Desember 2024: Rp58 triliun
-
September 2025: Rp57 triliun
Adapun porsi aset perbankan syariah hanya 5,33 persen atau sekitar Rp2,4 triliun.
Bismi menambahkan bahwa hal serupa tampak pada pengumpulan DPK. Pada September 2025, total DPK menyentuh Rp31 triliun, dengan komposisi konvensional sebesar 93,93 persen dan syariah 6,07 persen.
“DPK kita tumbuh stabil. Ini menandakan kepercayaan masyarakat terhadap perbankan di Sultra tetap terjaga,” ujarnya.
Dari sisi kredit, perbankan di Sultra juga menunjukkan perkembangan positif. Kredit per September 2025 mencapai Rp39 triliun, di mana 94,12 persen merupakan kredit konvensional dan 5,88 persen kredit syariah.
Pergerakan kredit tercatat sebagai berikut:
-
September 2024: Rp36 triliun
-
Desember 2024: Rp38 triliun
-
September 2025: Rp39 triliun
Menurut Bismi, peningkatan kredit ini menggambarkan aktivitas ekonomi daerah yang terus bergerak.
“Pertumbuhan kredit menunjukkan geliat ekonomi masyarakat, meskipun harus tetap diimbangi dengan kualitas kredit yang sehat. Kami mendorong bank untuk menyalurkan kredit secara produktif dan tetap menjaga prinsip kehati-hatian,” tuturnya.
Ia menegaskan bahwa OJK Sultra akan terus melakukan pengawasan dan mendorong perbankan, baik konvensional maupun syariah, agar mampu memberi kontribusi optimal bagi pembangunan daerah.
“Tujuan kita adalah menjaga stabilitas sistem keuangan di Sultra sekaligus meningkatkan inklusi keuangan agar seluruh masyarakat bisa merasakan manfaat layanan perbankan,” pungkasnya.***







Komentar