Musda XI Partai Golkar Sultra Dorong Regenerasi dan Konsolidasi di Tengah Tantangan Fiskal Daerah

SULTRA55 Dilihat

 

IndeksSultra.com, Kendari- Musyawarah Daerah (Musda) XI Partai Golkar Sulawesi Tenggara (Sultra) menjadi ajang penting yang tidak hanya untuk memilih pemimpin baru, tetapi juga untuk memperkuat konsolidasi internal partai di tengah tantangan fiskal yang dihadapi daerah.

Ketua Penyelenggara Musda, Abu Hasan menegaskan bahwa pelaksanaan Musda kali ini merupakan hasil kerja kolektif seluruh panitia dan kader. Meski waktu persiapan formal hanya lima hari, proses perencanaan sebenarnya telah berlangsung selama lima bulan.

“Musda kami persiapkan lima hari tapi kerja panitia sudah lima bulan. Di-SK-kan sejak Mei dan dihadiri langsung oleh Ketum, Sekjen, serta Gubernur. Semua lelah terbayar dengan kehadiran mereka,” ujar Abu Hasan, Minggu 2 November 2025.

Abu Hasan menekankan bahwa keberhasilan acara ini merupakan milik semua pihak, sementara setiap kekurangan menjadi tanggung jawab panitia.

Ketua DPD Partai Golkar Sultra, Herry Asiku, dalam laporannya menyoroti pentingnya regenerasi dalam tubuh partai. Meski perolehan kursi di DPRD Provinsi sedikit menurun, Golkar mencatat peningkatan di tingkat kabupaten/kota dengan capaian 60 kursi dan 11 posisi pimpinan DPRD.

BACA JUGA  Gubernur Andi Sumangerukka Buka STQH Ke-28 Sultra, Dorong Terwujudnya Generasi Qur’ani Unggul

“Kami mengalami penurunan satu kursi di DPRD Provinsi, tapi di kabupaten/kota justru naik dari 57 menjadi 60. Untuk pimpinan DPRD meningkat dari 7 menjadi 11,” jelas Herry.

Herry juga mengumumkan keputusannya untuk tidak mencalonkan diri kembali sebagai Ketua DPD Golkar Sultra, membuka jalan bagi kader muda agar bisa tampil dan membawa semangat baru.

“Partai Golkar adalah partai kader. Sudah saatnya regenerasi dilakukan agar kepemimpinan ke depan lebih segar dan berkelanjutan,” tegasnya.

ASR Soroti Ketimpangan Potensi Tambang dan Fiskal Daerah

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Sultra Andi Sumangerukka (ASR) mengingatkan kader Golkar agar tetap peka terhadap isu-isu daerah, khususnya persoalan fiskal dan kontribusi sektor pertambangan.

Ia mengungkapkan bahwa kondisi keuangan daerah masih memprihatinkan, dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Sultra berada di urutan kedua terendah secara nasional, meski memiliki lebih dari 90 izin usaha pertambangan (IUP) aktif.

“Ironis, kita punya 96 IUP tapi PAD Sultra masih rendah. Dari potensi 90 juta metrik ton nikel, hanya Rp833 miliar dana bagi hasil yang kita terima. Pemegang IUP harus lebih berkontribusi bagi daerah,” tegas ASR.

BACA JUGA  Pantau Ketersediaan dan Harga Bapok di Pasar, Gubernur Sultra: Semuanya Relatif Stabil

Pesan Bahlil: Konsolidasi dan Revitalisasi Struktural

Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, yang turut hadir dalam Musda, menekankan pentingnya revitalisasi struktur organisasi hingga ke tingkat akar rumput.

“Partai harus punya target besar. Untuk mencapainya, perlu konsolidasi dari atas ke bawah. Pengurus yang hanya tinggal nama perlu segera direvitalisasi,” kata Bahlil.

Ia juga memberikan apresiasi kepada Herry Asiku atas kepemimpinannya yang dinilai mampu menjaga stabilitas partai dan memperluas basis dukungan.

Momentum Kebangkitan Politik Daerah

Musda XI Partai Golkar Sultra tahun ini bukan sekadar forum pergantian kepemimpinan, tetapi menjadi momentum kebangkitan politik daerah menyatukan energi baru kader muda dengan visi pembangunan daerah yang lebih inklusif.

Dengan tantangan fiskal yang masih menghimpit dan potensi tambang yang belum optimal, regenerasi dan konsolidasi internal Golkar Sultra diharapkan menjadi langkah awal dalam memperkuat peran partai sebagai motor aspirasi masyarakat di tingkat daerah.

Komentar