Penanganan Banjir di Eks MTQ, Sinergi Pemprov Sultra dan Pemkot Kendari

KENDARI, RAGAM169 Dilihat

IndeksSultra.com, Kendari- Upaya penanganan banjir di kawasan eks MTQ Kendari terus dilakukan melalui kerja sama antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara  (Sultra) dan Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari.

Diketahui, Wakil Gubernur Sultra Hugua, bersama Wali Kota Kendari Siska Karina Imran, meninjau langsung lokasi terdampak banjir pasca-hujan deras yang mengguyur wilayah tersebut.

Terpantau, sejumlah alat berat dikerahkan untuk mengangkat sedimen yang menyumbat selokan di sekitar eks MTQ Kendari. Dinas Bina Marga dan Cipta Karya Provinsi, Dinas PU Kota, serta instansi terkait lainnya turut berpartisipasi dalam penanganan ini.

Wakil Gubernur Sultra, Hugua mengatakan intensitas hujan yang tinggi dalam waktu singkat sudah cukup untuk menyebabkan banjir. Sehingga, diperlukan solusi konkret untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

“Semalam saya terjebak banjir di kawasan ini. Hari ini, kami bersama Ibu Wali Kota meninjau langsung untuk mencari tahu penyebabnya dan menentukan langkah yang harus diambil,” ujarnya, Jumat 7 Maret 2025.

BACA JUGA  Peringati Hari Mangrove Sedunia 2025, Pemkot Kendari Tanam 500 Pohon di Pesisir Bungkutoko

Dikatakan, pengerukan sedimen di selokan menjadi salah satu langkah awal dalam mengatasi penyebab utama banjir. Selain itu, diperlukan koordinasi antara Pemprov dan Pemkot untuk memastikan solusi yang diterapkan dapat berjalan efektif.

Salah satu solusi yang direncanakan adalah pembangunan saluran air dengan muara yang lebih jelas. Hugua juga menyoroti perlunya penggalian tumpukan material yang menghambat aliran air agar permukaan air dapat turun dan mengurangi risiko banjir.

“Kami juga menemukan penyumbatan di muara yang membuat saluran air menyempit. Nantinya, saluran ini akan diperlebar dan digali hingga ke laut. Untuk detail teknisnya, akan dijelaskan oleh Ibu Wali Kota,” tambahnya.

Sementara itu, Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran menekankan pentingnya dukungan dari Pemprov dalam menangani banjir di wilayah tersebut. Ia menyampaikan bahwa Pemkot tidak dapat bekerja sendiri, terutama dalam menangani penyumbatan di muara yang menghambat aliran air.

BACA JUGA  Kota Kendari Jadi Pusat Gerakan Tanam Cabai Serentak, Upaya Tekan Inflasi dan Perkuat Ketahanan Pangan

“Meskipun ada aliran air, namun jalur pembuangannya ke teluk belum optimal. Oleh karena itu, diperlukan sinergi antara Pemkot, Pemprov, dan Balai Sungai agar solusi yang diterapkan bisa lebih efektif,” jelasnya.

Sebagai langkah awal, Pemkot telah melakukan pengerukan sedimen di beberapa titik, dan pekerjaan ini akan terus dilakukan secara bertahap hingga mencapai muara.

“Kami berharap dengan pengerukan ini, air hujan tidak lagi menumpuk dan menyebabkan banjir. Namun, tentu saja, diperlukan langkah yang lebih intensif dan berkelanjutan,” pungkasnya.

Pengerukan ini juga direncanakan dilakukan secara bertahap di wilayah-wilayah rawan banjir lainnya, seperti Anawai, Baruga, dan beberapa titik lainnya.

Penulis: Nur Cahaya

Komentar