Masyarakat Kolaka dan Kolaka Timur Dapat Edukasi Keuangan dari OJK Sultra

EKONOMI205 Dilihat

IndeksSultra.com-  Masyarakat di Kabupaten Kolaka dan Kolaka Timur kini semakin memahami pentingnya literasi keuangan setelah mengikuti program edukasi yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Februari 2025.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam mengenai tugas dan fungsi OJK, pengenalan produk jasa keuangan, serta meningkatkan kewaspadaan terhadap aktivitas keuangan ilegal (PASTI).

Di Kabupaten Kolaka, edukasi keuangan digelar sebagai bagian dari Job Fair yang diselenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam rangka memperingati HUT Kolaka ke-65.

Sementara itu, di Kabupaten Kolaka Timur, kegiatan ini melibatkan Pemerintah Daerah melalui Kecamatan Ladongi, PT BPD Sulawesi Tenggara, dan PD BPR Bahteramas Kolaka, dengan peserta yang terdiri dari masyarakat setempat, guru, dan pelajar SMAN 1 Ladongi.

Sekitar 50 hingga 65 peserta di setiap kabupaten berkesempatan mendapatkan materi langsung dari OJK Sultra dan industri jasa keuangan, yaitu PT BPD Sulawesi Tenggara serta PD BPR Bahteramas Kolaka. Dalam sesi edukasi ini, peserta diberikan pemahaman mengenai manfaat serta risiko produk jasa keuangan, sekaligus dibekali kemampuan untuk membedakan antara produk keuangan yang legal dan ilegal.

BACA JUGA  Honda Premium Matic Day di Grand Mall Maros Disambut Antusias Warga

Kepala Bagian PEPK dan LMSt OJK Sultra, Shintia Wijayanti Putri Purnamasari menekankan bahwa literasi keuangan sangat penting bagi masyarakat agar mereka dapat mengambil keputusan finansial yang lebih bijak.

“Edukasi keuangan adalah bentuk perlindungan konsumen yang bersifat preventif. Masyarakat perlu memahami manfaat dan risiko produk jasa keuangan sebelum menggunakannya serta memastikan bahwa produk tersebut legal,” jelasnya.

Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2024, indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia tercatat sebesar 65,43 persen, sementara indeks inklusi keuangan mencapai 75,02 persen.

BACA JUGA  Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Kunjungi PT Vale, Dorong Industri Hijau sebagai Landasan Pembangunan Berkelanjutan

Selisih angka ini menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat yang menggunakan produk keuangan tanpa pemahaman yang cukup mengenai manfaat dan risikonya.

Kegiatan ini mendapat respons positif dari Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Kolaka serta Camat Ladongi Kabupaten Kolaka Timur. Mereka menilai edukasi ini sangat bermanfaat, terutama bagi calon pekerja dan pelajar yang sebelumnya sulit mendapatkan akses informasi tentang produk jasa keuangan.

Dengan adanya kegiatan ini, masyarakat Sulawesi Tenggara diharapkan semakin cermat dalam memilih layanan keuangan serta menerapkan prinsip 2L (Legal dan Logis) sebelum menggunakan produk keuangan, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan keamanan finansial mereka.

Komentar