IndeksSultra.com, Kendari- Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Sumangerukka mengusulkan pembangunan Sekolah Rakyat yang mencakup jenjang SD, SMP, dan SMA di atas lahan seluas 8,9 hektare yang berlokasi di Kota Kendari.
Usulan ini telah disampaikan langsung oleh Gubernur Sultra dalam pertemuan bersama Kementerian Sosial, Kementerian Pendidikan, dan Lembaga PRRI di Jakarta pada 21 April 2025 lalu.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sultra, Yusmin mengungkapkan jika lokasi tersebut telah ditinjau langsung dan dinilai layak untuk dijadikan pusat pendidikan terpadu berbasis inklusif dan berkelanjutan.
Menurutnya, lahan ini diproyeksikan untuk menampung pembangunan sekolah rakyat yang ditujukan bagi peserta didik dari kalangan kurang mampu.
“Usulan ini datang dari tingkat provinsi, bukan kabupaten. Kami menyiapkan lahan seluas 8,9 hektare di Kendari. Lokasinya sudah ditinjau, dan kami berharap pemerintah pusat, khususnya Kementerian Sosial dan Kementerian Pendidikan, dapat menyetujui rencana ini karena sangat dibutuhkan di Sulawesi Tenggara,” jeasnya, Senin 5 Mei 2025.
Program Sekolah Rakyat ini tidak hanya menyasar anak-anak dari keluarga tidak mampu, tetapi juga diarahkan menjadi sekolah yang setara kualitasnya dan mampu menjawab tantangan pendidikan di masa depan.
Pembangunan sekolah tersebut sepenuhnya merupakan kewenangan pemerintah pusat. Karena itu, Pemerintah Provinsi Sultra masih menunggu keputusan dari kementerian terkait, termasuk waktu pelaksanaan pembangunan.
“Kalau pembangunan fisiknya, itu domain dari kementerian. Kami dari provinsi hanya menyiapkan lahan dan mendampingi dari sisi kebijakan dan koordinasi. Mudah-mudahan bisa segera direalisasikan,” tambahnya.
Dikatakan, dalam rapat koordinasi terakhir dengan pihak kementerian, Sultra telah memperbarui data kebutuhan pendidikan di daerah, termasuk mencantumkan beberapa sekolah seperti SMA Negeri 12 Kendari dan SD Negeri 42 Kendari sebagai bagian dari usulan pengembangan pendidikan berbasis inklusi dan layanan sosial.
“Sekolah rakyat ini menjadi bagian dari upaya menghadirkan pemerataan pendidikan. Bukan hanya dari sisi akses, tetapi juga kualitas, terutama untuk anak-anak yang selama ini kurang mendapatkan dukungan maksimal,” tutup Yusmin.
Penulis: Iche
Komentar