IndeksSultra.com, Kendari- PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale), perusahaan tambang yang telah beroperasi lebih dari lima dekade, terus menunjukkan komitmennya dalam menerapkan praktik pertambangan berkelanjutan atau green mining.
Langkah ini menarik perhatian akademisi, termasuk Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas), Prof. Dr. Jamaluddin Jompa, yang menyatakan dukungan terhadap kolaborasi antara perguruan tinggi dan sektor industri demi meningkatkan kualitas pendidikan dan pelestarian lingkungan.
Dalam kunjungan ke Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) Sawerigading Wallacea—area reklamasi pascatambang milik PT Vale—Prof. Jamaluddin menilai bahwa keberadaan taman tersebut menjadi bukti nyata bahwa praktik pertambangan dapat berjalan seiring dengan pelestarian alam.
“Nurseri ini membuktikan bahwa keberlanjutan lingkungan dapat dijaga meskipun dalam area pascatambang. Kami menilai taman ini perlu terus didukung dan diberikan apresiasi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Rektor Unhas menjelaskan bahwa pihaknya telah menandatangani nota kesepahaman dengan PT Vale dan PT Huayou. Salah satu poin penting dalam kesepakatan tersebut adalah mendekatkan layanan pendidikan Unhas kepada masyarakat Luwu Timur, dengan fokus pada penyediaan sumber daya manusia yang kompeten dan relevan dengan kebutuhan industri.
“Kami berupaya mendirikan kampus vokasi Unhas di Luwu Timur agar generasi lokal tidak hanya menjadi penonton, tetapi turut ambil bagian sebagai tenaga kerja terampil di sektor industri, khususnya pertambangan,” tambahnya.
Selain memberikan kontribusi dalam penguatan kapasitas SDM, Prof. Jamaluddin juga menekankan pentingnya optimalisasi kerja sama dengan PT Vale untuk mendorong keseimbangan antara pembangunan industri dan pelestarian lingkungan.
“Dengan sinergi yang tepat, kami percaya Unhas dapat memberikan kontribusi nyata dalam mendukung kesejahteraan masyarakat serta menjaga kelestarian alam,” tegasnya.
Ia juga mengapresiasi komitmen PT Vale dan PT Huayou yang dinilai telah mengelola sumber daya alam secara bertanggung jawab dengan menerapkan prinsip-prinsip ESG (Environmental, Social, and Governance).
“Bagi Unhas, keberadaan industri nikel seperti ini merupakan aset bangsa yang harus didukung, selama dijalankan dengan prinsip kelestarian dan etika lingkungan yang tinggi,” pungkas Prof. Jamaluddin.
Senada dengan pihak akademisi, Bupati Luwu Timur, Irwan Bachri Syam menyampaikan bahwa Pemkab Lutim menyambut baik inisiatif pendirian sekolah vokasi berbasis industri di daerahnya. Melalui kerja sama dengan Unhas, Pemda telah menandatangani nota kesepahaman untuk merealisasikan program pendidikan vokasional guna mendukung hilirisasi industri.
“Alhamdulillah, sekolah vokasi pertambangan menjadi salah satu agenda utama yang kita sepakati. Hal ini sangat relevan mengingat Luwu Timur adalah kawasan industri strategis,” tutur Irwan.
Ia menambahkan, keberadaan sekolah vokasi ini diharapkan mampu meningkatkan daya saing dan kompetensi tenaga kerja lokal sehingga mereka dapat langsung terserap di sektor industri yang berkembang.
Selain aspek pendidikan, Bupati Irwan juga menegaskan bahwa Pemda Luwu Timur mendukung penuh investasi, khususnya yang berorientasi pada industri hijau dan hilirisasi.
“Kami memberikan kemudahan kepada para investor, baik dalam hal perizinan maupun informasi penting lainnya. Masyarakat kami pun sudah akrab dengan dunia industri, mengingat PT Vale telah hadir di sini selama lebih dari 50 tahun,” katanya.
Ia menyatakan bahwa pihaknya juga gencar mensosialisasikan pentingnya kehadiran investor kepada masyarakat agar keberadaan mereka memberikan manfaat ekonomi langsung yang dapat dirasakan warga.
Irwan pun menyampaikan bahwa Luwu Timur telah menerapkan praktik industri ramah lingkungan dan mendorong investor lain untuk menjadikan green industry sebagai acuan dalam berinvestasi.
“Hilirisasi dan pertambangan hijau adalah arah kebijakan nasional, dan kami berkomitmen agar Luwu Timur menjadi contoh nyata penerapan industri berkelanjutan,” tutupnya.
Penulis: Iche
Komentar