IndeksSultra.com- Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025, PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale), yang merupakan bagian dari MIND ID, kembali menegaskan komitmen jangka panjangnya terhadap pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan.
Melalui prinsip 3P (People, Planet, Profit), PT Vale mendukung visi pemerintah dalam mewujudkan Indonesia yang berkelanjutan secara ekologis, berdaulat secara ekonomi, dan adil secara sosial.
Bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), PT Vale turut ambil bagian dalam kampanye nasional bertajuk Akhiri Sampah Plastik. Salah satu bentuk dukungan nyata perusahaan adalah berpartisipasi dalam kegiatan pendakian dan pembersihan sampah di kawasan Gunung Bawakaraeng, Sulawesi Selatan (Sulsel), serta penyelenggaraan pelatihan daur ulang plastik bagi masyarakat.
Sabtu, 31 Mei 2025, tim PT Vale bergabung dengan rombongan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Hanif Faisol Nurofiq, dalam kegiatan pendakian dari Lembanna, Kabupaten Gowa. Dalam aksi bersih-bersih selama pendakian, para peserta berhasil mengumpulkan sekitar 15 kantong sampah non-organik dari jalur Gunung Bawakaraeng.
“Kami menikmati ciptaan Tuhan di alam Sulawesi Selatan, dan bersama komunitas pecinta alam dari berbagai latar belakang, turut serta memungut sampah dalam rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia. Tema tahun ini adalah End Plastic Pollution,” ujar Menteri Hanif Faisol.
PT Vale hadir bukan semata sebagai peserta simbolis, melainkan turut menjalankan peran aktif dalam konservasi lingkungan. “Keikutsertaan kami merupakan bagian dari komitmen jangka panjang terhadap keberlanjutan lingkungan hidup,” ungkap Umar Kasmon, Senior Manager Strategic Environmental and Reclamation PT Vale.
Konservasi Gunung Bawakaraeng di Luar Wilayah Operasional
Sebagai bagian dari tanggung jawab lingkungan, PT Vale telah merehabilitasi kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Gunung Bawakaraeng seluas lebih dari 160 hektare — wilayah yang berada di luar area konsesi perusahaan. Rehabilitasi ini dilaksanakan dalam dua tahap.
Pada tahap pertama, dilakukan penanaman 87.780 pohon di Blok Bulutana, termasuk jenis Eucalyptus, Mahoni, Suren, dan tanaman buah seperti alpukat dan rambutan. Tahap kedua menyusul di Blok Pattapang dengan penanaman 31.600 pohon produktif.
“Rehabilitasi ini tidak hanya menjaga kelestarian alam, tapi juga memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar melalui pemanfaatan pohon produktif,” kata Umar.
Langkah ini sejalan dengan semangat Asta Cita pemerintah untuk mengintegrasikan pelestarian lingkungan dengan pemberdayaan ekonomi lokal.
Daur Ulang Sampah Plastik: Pemberdayaan Berbasis Masyarakat
Sebagai upaya mengatasi polusi plastik, PT Vale juga menggelar pelatihan daur ulang plastik pada 28 Mei 2025 di Nursery Wooden House, Sorowako. Kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari ibu rumah tangga dan perwakilan bank sampah binaan PT Vale, serta menggandeng perusahaan sosial Rappo.id sebagai mitra pelaksana.
Dalam pelatihan ini, peserta dilatih mengolah limbah plastik menjadi produk bernilai ekonomis seperti dompet dan tempat pensil. “Pelatihan ini ditujukan agar peserta dapat menciptakan produk ramah lingkungan yang bernilai jual dan fungsional dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Umar.
Komitmen Berkelanjutan untuk Indonesia Hijau
PT Vale menunjukkan bahwa upaya pelestarian lingkungan bukan sekadar kewajiban, tetapi merupakan bagian dari strategi bisnis berkelanjutan. Dengan menggabungkan konservasi alam, edukasi publik, dan kolaborasi bersama pemerintah, PT Vale memperkuat kontribusinya dalam mendukung transformasi menuju ekonomi hijau di Indonesia.
Melalui berbagai inisiatif tersebut, PT Vale membuktikan diri sebagai perusahaan tambang yang tidak hanya berfokus pada produksi, tetapi juga menjaga keseimbangan alam dan berinvestasi untuk masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Komentar