IndeksSultra.com, Bombana- Pemerintah Kabupaten Bombana menyelenggarakan Rapat Evaluasi Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di Kantor Bupati Bombana, yang dipimpin langsung oleh Bupati Bombana, Ir. Burhanuddin, M.Si.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Manajer Madya PEPK dan LMSt Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Tenggara, Deputi Bursa Efek Sultra, pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta pelaku Industri Jasa Keuangan (IJK) di wilayah Bombana.
Bupati Burhanuddin menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya rapat ini sebagai sarana evaluasi dan penguatan program percepatan akses keuangan di wilayahnya.
Ia menyoroti beberapa program unggulan TPAKD yang telah berjalan, salah satunya Program PASTI (Pandai Sikapi dan Lawan Rentenir) yang memberikan subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada pelaku UMKM.
“Program ini rencananya akan disinergikan dengan inisiatif strategis daerah yakni “Satu Produk Satu Desa” untuk meningkatkan ekonomi desa secara merata,” jelasnya.
Bupati juga menekankan pentingnya penguatan literasi keuangan sejak dini melalui program KEJAR EMAS (Satu Rekening Satu Pelajar –Generasi Bombana Cerdas Keuangan).
Ia memerintahkan Dinas Pendidikan untuk melakukan pendataan terhadap seluruh siswa dari jenjang SD hingga SMA yang belum memiliki rekening pelajar, dengan target pembukaan rekening sebanyak 30.000 atau sekitar 80 persen dari total siswa di Bombana. Program ini akan dilaksanakan bersama bank umum dan BPR yang beroperasi di wilayah tersebut.
Menanggapi paparan tersebut, Desiyani Patra Rapang, Manajer Madya PEPK dan LMSt OJK Sultra mengapresiasi tingginya komitmen Pemkab Bombana dalam memperluas inklusi keuangan melalui program TPAKD.
Dikatakan, TPAKD Bombana sebagai salah satu yang paling aktif dan berdampak langsung bagi masyarakat. OJK juga mencatat pertumbuhan ekonomi Bombana pada triwulan I tahun 2025 mencapai 7,28 persen, melampaui pertumbuhan nasional sebesar 4,87 persen dan Provinsi Sultra sebesar 5,66 persen.
Selain itu, pertumbuhan kredit perbankan di Bombana pada April 2025 tercatat meningkat sebesar 2,79 persen year-on-year, dari Rp506 miliar menjadi Rp520 miliar. Kredit konsumtif masih mendominasi penyaluran kredit, dengan proporsi mencapai 91,87 persen.
OJK Sultra mendukung perluasan jangkauan Program PASTI agar tidak terbatas pada KUR, melainkan juga mencakup produk pembiayaan produktif lainnya yang disediakan oleh bank umum dan BPR. Dalam konteks program KEJAR EMAS, OJK menyarankan agar pelaksanaan pembukaan rekening pelajar diselaraskan dengan momentum peringatan Hari Indonesia Menabung yang jatuh pada awal Agustus 2025.
Lebih lanjut, OJK menegaskan bahwa keberadaan TPAKD menjadi garda depan dalam mendorong pembangunan ekonomi daerah. Program strategis seperti penguatan produk jasa keuangan, pengembangan komoditas unggulan lokal, serta peningkatan literasi dan inklusi keuangan menjadi bagian penting dari transformasi ekonomi daerah yang inklusif.
Melalui sinergi antara pemangku kepentingan dan kerja konkret di lapangan, OJK Sultra menyatakan komitmennya untuk terus mendukung TPAKD Bombana. Harapannya, kolaborasi ini dapat menciptakan program inovatif yang menyentuh kebutuhan masyarakat, memperkuat sektor produktif, dan meningkatkan kesejahteraan warga Bombana secara menyeluruh.
Komentar