PT Vale Dorong Literasi Lingkungan di Morowali sebagai Bagian dari Transformasi Pertambangan Berkelanjutan

EKONOMI, HEADLINE128 Dilihat

IndeksSultra.com, Morowali- PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) terus memperkuat komitmennya terhadap praktik pertambangan yang berkelanjutan melalui program literasi lingkungan di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Inisiatif ini merupakan bagian dari kontribusi perusahaan dalam mendukung pembangunan nasional yang adil dan ramah lingkungan di tengah transisi energi global.

Dalam menjalankan operasionalnya, PT Vale mengedepankan prinsip tata kelola lingkungan, sosial, dan perusahaan (ESG) melalui berbagai langkah konkret, seperti pembangunan pusat pembibitan tanaman untuk reklamasi, penerapan metode hydroseeding guna konservasi tanah, serta penyediaan Tempat Pengelolaan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS3R) dan Rumah Grievance sebagai bentuk penanganan isu sosial secara terbuka dan partisipatif.

BACA JUGA  PT Vale Teken PKB ke-21, Tegaskan Komitmen atas Hak dan Kesejahteraan Pekerja

Head of Corporate Communications PT Vale, Vanda Kusumaningrum, menjelaskan bahwa program literasi lingkungan ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap proses dan tujuan transisi energi rendah karbon.

“Keberlanjutan harus disampaikan secara adil dan transparan. Masyarakat lokal perlu memiliki pemahaman dan ruang untuk turut menceritakan proses perubahan yang terjadi di sekitarnya,” ujar Vanda.

Sebagai bagian dari upaya tersebut, PT Vale menggandeng Perkumpulan Jurnalis Warga Indonesia (JUWITA) menggelar Pelatihan Jurnalisme Lingkungan pada 21–22 Juli 2025 di Morowali. Pelatihan ini menyasar generasi muda dan komunitas lokal untuk mengembangkan narasi berbasis data dan empati terkait praktik bisnis berkelanjutan.

BACA JUGA  Kapolda Sulsel Tegaskan Pentingnya Sinergi dengan PT Vale untuk Keamanan dan Ketahanan Pangan

Ketua JUWITA, Kartini Nainggolan, menyampaikan pentingnya jurnalisme komunitas dalam menghubungkan kepentingan perusahaan dan masyarakat melalui informasi yang berimbang.

“Kegiatan ini menjadi ruang belajar bersama. Kami ingin masyarakat melihat langsung kontribusi perusahaan dan menyampaikan informasi secara adil, bukan hanya sisi negatifnya,” terang Kartini.

Lebih lanjut, Kartini menyebut bahwa kolaborasi strategis antara perusahaan dan masyarakat diperlukan agar kehadiran industri benar-benar memberi manfaat luas.

Upaya PT Vale ini sejalan dengan target pembangunan berkelanjutan (SDGs) dan komitmen Net Zero Emissions Indonesia tahun 2060, sekaligus mempertegas posisi perusahaan sebagai pelopor pertambangan berkelanjutan di tingkat nasional maupun global.

Redaksi

Komentar