Gubernur Sultra Resmikan Jembatan Darurat Bailey di Konawe Utara untuk Pulihkan Akses Pasca Banjir

SULTRA40 Dilihat

IndeksSultra.com, Konawe Utara- Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Mayjen TNI (Purn) Andi Sumangerukka, meresmikan Jembatan Bailey di Desa Sambandete, Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara, pada Jumat 25 Juli 2025.

Jembatan tersebut dibangun sebagai solusi sementara untuk mengatasi terputusnya akses jalan akibat banjir yang kerap melanda wilayah tersebut.

Peresmian jembatan turut dihadiri Ketua DPRD Sultra, unsur Forkopimda provinsi dan kabupaten, Bupati Konawe Utara, Kepala OPD Pemprov Sultra, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah Sultra, Kepala Balai Wilayah Sungai IV Sultra, serta para tokoh masyarakat, camat, lurah, dan warga setempat.

Gubernur menyatakan bahwa pembangunan jembatan ini merupakan bentuk respons cepat pemerintah terhadap kebutuhan mendesak masyarakat.

Dirinya menegaskan pentingnya konektivitas untuk menjamin keselamatan, distribusi logistik, serta kelancaran layanan publik seperti pendidikan dan kesehatan.

“Sebulan lalu, masyarakat di sini terpaksa menyeberang menggunakan rakit akibat putusnya jembatan lama. Kita turun langsung meninjau dan mengambil keputusan cepat untuk membangun jembatan darurat ini,” jelas Andi Sumangerukka.

Apresiasi juga diberikan kepada seluruh pihak yang terlibat, termasuk Balai, Korem, Polda, dan jajaran Pemkab Konawe Utara atas sinergi dan kerja sama yang solid. Menurutnya, sempat muncul kekhawatiran jembatan harus didatangkan dari luar daerah, namun stok Jembatan Bailey ternyata tersedia di Sultra dan langsung dapat digunakan.

BACA JUGA  Kemdiktisaintek Tetapkan Lebo Jaya Jadi Tempat Sekolah Garuda di Sultra

“Dengan menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT), pembangunan jembatan ini bisa segera direalisasikan. Kalau anggarannya tidak tersedia, saya pun siap gunakan dana pribadi karena ini menyangkut keselamatan masyarakat,” tegasnya.

Gubernur menambahkan bahwa jembatan Bailey ini hanya bersifat sementara. Pemerintah telah merancang pembangunan jembatan permanen pada 2026 mendatang, dengan estimasi anggaran sekitar Rp60 miliar.

“Untuk sementara, mari manfaatkan jembatan ini sebaik-baiknya. Jagalah fasilitas ini bersama karena ini merupakan penghubung utama antarwilayah Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah,” tambahnya.

Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi, dan Tata Ruang Sultra, Martin Effendi Patulak, dalam laporannya menjelaskan bahwa pembangunan Jembatan Bailey ini didasarkan pada tiga hal: instruksi Gubernur saat kunjungan lapangan, Keputusan Bupati Konawe Utara Nomor 221 Tahun 2025 tentang Status Siaga Bencana, serta hasil review dari Inspektorat Provinsi.

BACA JUGA  Pemprov Sultra Gelar Sunatan Massal Gratis, Wujud Kepedulian pada Anak Pra Sejahtera

Adapun tujuan pembangunan jembatan ini mencakup pemulihan konektivitas antarwilayah, kelancaran distribusi logistik masyarakat, dan penunjang layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.

Jembatan ini memiliki panjang 51 meter dengan tiga segmen, dibangun dalam waktu 75 hari kalender dengan biaya Rp3,191 miliar yang bersumber dari dana BTT APBD Provinsi Sulawesi Tenggara. Materialnya berasal dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah Sultra dan mampu menahan beban kendaraan hingga 25 ton.

Usai meresmikan, Gubernur secara simbolis melakukan uji coba pertama penggunaan jembatan. Ia menegaskan bahwa jembatan sudah dapat dilintasi masyarakat dan menjadi langkah awal pemulihan akses yang sempat terputus akibat banjir.

“Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, saya nyatakan Jembatan Kota Maju Asera resmi digunakan,” ucap Gubernur dalam penutupan acara peresmian.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara berharap keberadaan jembatan ini dapat meningkatkan mobilitas masyarakat, memperlancar pelayanan publik lintas kabupaten dan provinsi, serta memperkuat respons terhadap kondisi darurat bencana.

Redaksi

Komentar