Peringati Hari Mangrove Sedunia, PT Vale Tanam 2.000 Bibit Mangrove dan Lakukan Restorasi Terumbu Karang di Pesisir Malili

EKONOMI44 Dilihat

IndeksSultra.com, Sorowako- Dalam rangka memperingati Hari Mangrove Sedunia, PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale) menanam 2.000 bibit mangrove serta melakukan restorasi ekosistem bawah laut berupa terumbu karang dan padang lamun di wilayah pesisir Pasi-Pasi, Kecamatan Malili, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Wakil Presiden Direktur dan Chief Operations & Infrastructure Officer PT Vale, Abu Ashar mengungkapkan Langkah yang diambil menjadi bagian dari komitmen jangka panjang perusahaan dalam menerapkan praktik pertambangan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Kegiatan tersebut dilaksanakan bersama TNI Angkatan Laut (Lantamal VI Makassar), Pemerintah Kabupaten Luwu Timur, organisasi konservasi, serta masyarakat lokal.

“Kami tidak hanya menanam pohon, tetapi menanam harapan untuk masa depan yang lebih tangguh terhadap perubahan iklim,” jelasnua.

Kondisi Ekosistem Pesisir Malili dalam Sorotan

Berdasarkan hasil kajian ekologi yang dilakukan PT Vale pada tahun 2022, kawasan pesisir Malili menunjukkan penurunan kualitas lingkungan yang signifikan:

  • Luas terumbu karang sehat hanya 30,96 hektare dari total 111 hektare.

  • Ekosistem lamun menyusut menjadi hanya 0,88 hektare.

  • Hutan mangrove seluas 647 hektare mengalami kepadatan rendah dan penurunan fungsi ekologis.

Mangrove dikenal mampu menyerap karbon 3–5 kali lebih banyak dibandingkan hutan darat tropis serta memberikan perlindungan alami terhadap abrasi dan badai laut. Hilangnya fungsi ini dapat memperburuk kondisi sosial ekonomi masyarakat pesisir.

Kerusakan ekosistem ini menjadi sinyal bahaya. Tidak hanya lingkungan yang terdampak, tetapi juga ekonomi dan keberlangsungan hidup masyarakat,” kata Endra Kusuma, Direktur Hubungan Eksternal PT Vale.

Restorasi Terumbu Karang dan Sinergi Lintas Sektor

Selain penanaman mangrove, PT Vale juga menurunkan 50 struktur transplantasi terumbu karang (spider) dan membangun 20 rumah karang (nursery) di titik kritis Mangkasa Point. Restorasi ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Sorowako Diving Club (SDC), TNI AL, Pemkab Luwu Timur, Yayasan Konservasi Cinta Laut Indonesia (YKCLI), serta BPSPL Makassar.

Simbolisasi penyerahan struktur restorasi dilakukan oleh Abu Ashar kepada tim pelaksana yang bertanggung jawab atas pemantauan dan perawatan lanjutan.

Komitmen Lingkungan Jangka Panjang

Kegiatan ini bukan yang pertama bagi PT Vale. Sebelumnya, perusahaan telah menanam 1.000 bibit mangrove di Desa Pasi-Pasi pada 28 September 2024 dalam rangka Hari Ozon Sedunia, yang dirangkaikan dengan pelepasan kepiting bakau.

Bupati Luwu Timur, H. Irwan Bachri Syam, melalui perwakilannya, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab, Masdin, menyampaikan apresiasi atas kontribusi PT Vale.

“Kami mengapresiasi langkah PT Vale yang tidak hanya fokus pada industri, tetapi juga menunjukkan kepedulian nyata terhadap kelestarian lingkungan,” ucap Masdin.

Brigjen TNI (Mar) Dr. Wahyudi, S.E., M.Tr.Hanla., M.M., M.Han., selaku Danlantamal VI Makassar, menyatakan bahwa kegiatan ini juga mendukung upaya pertahanan negara di laut. Ia menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam menjaga ekosistem pesisir dan sumber daya maritim.

Kepala Desa Pasi-Pasi, Sofian Ibnu Hasim, juga menyampaikan harapannya agar kegiatan penanaman ini dapat terus berlanjut dan diperluas.

“Alhamdulillah, kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat desa. Kami berharap bisa terus melanjutkan dan memperluas penanaman mangrove,” tuturnya.

Restorasi sebagai Strategi Jangka Panjang

PT Vale menegaskan bahwa seluruh kegiatan ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang yang sejalan dengan prinsip Environment, Social, and Governance (ESG). Perusahaan percaya bahwa pertambangan yang bertanggung jawab harus menyelaraskan produktivitas industri dengan kelestarian alam dan pemberdayaan masyarakat.

“Restorasi ini bukan akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang. Setiap mangrove yang tumbuh dan setiap terumbu yang pulih adalah bukti bahwa industri dapat menjadi bagian dari solusi perubahan iklim,” tutup Abu Ashar.

Redaksi

BACA JUGA  UI Turunkan Tim PRRB Teliti Tumpahan Minyak PT Vale Indonesia di Towuti

Komentar