Kunjungi PPS Kendari, Gubernur Sultra Dorong Hilirisasi Sektor Perikanan

SULTRA286 Dilihat

IndeksSultra.com, Kendari- Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Sumangerukka menegaskan pentingnya pengembangan sektor perikanan melalui hilirisasi.

Hal tersebut disampaikan Gubernur Sultra saat melakukan kunjungan di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari, Selasa 16 September 2025.

Menurutnya, Sultra mempunyai potensi perikanan yang besar yang dapat menarik investor untuk melakuikan investasi.

“Sebelum saya mendatangkan investor, saya harus meninjau kesiapan infrastruktur maupun lahan kosong yang tersedia,” jelasnya.

Dikatakan, dari hasil peninjauan di PPS Kendari, masih terdapat lahan kosong yang dapat dimanfaatkan untuk pembangunan pabrik pengeringan ikan.

“Disini juga sudah tersedia nelayan, dermga serta lahan yang akan menjadi nilai tambah untuk pengembangan investasi,” ungkapnya.

BACA JUGA  STQH Nasional 2025 di Sultra Jadi Momentum Penguatan Moderasi Beragama dan Kesadaran Lingkungan

Sementara itu, Kepala Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kendari, Asep Saefulloh mengungkapkan kehadiran Gubernur membawa harapan baru bagi pengembangan sektor perikanan.

“Kunjungan ini menjadi harapan baru. Di PPS Kendari sendiri terdapat fasilitas yang mendukung, termasuk pengalengan ikan. Kami akan melakuakan komunikasi dengan Gubernur agar investor dapat tertarik berinvestasi disini,” jelasnya.

Dikatakan, PPS Kendari memiliki total lahan seluas 42 hektar dengan lahan yang sudah termanfaatkan seluas 32 hektar.

“Sisanya 10 hektar dapat digunakan untuk lokasi investasi baru untuk perusahaan yang berminat untuk mekakukan investasi,” lanjutnya.

BACA JUGA  Gubernur Sultra Pastikan Layanan Kesehatan Gratis bagi Warga Tak Mampu, Siap Biayai dari Dana Pribadi

Sementara itu, tangkapan ikan di Kendari dinilaicukup melimpah dengan hasil tangkapa perharinya mencapai 80 hingga 100 ton ikan tangkap.

“Ikan tangkap yang diperoleh dari jenis layang, tongkol, cakalang, dan tuna,” jalasnya,

Beberapa hasil tangkapan bahkan diekspor, seperti rajungan ke Amerika Serikat, serta ikan layang dan tongkol ke Tiongkok.

“Saat ini ada 69 investor yang beroperasi, 20 di antaranya merupakan perusahaan besar. Sisanya merupakan pendukung yang juga berperan penting dalam rantai industri perikanan,” pungkasnya.***

Redaksi

Komentar