Wali Kota Kendari Tegaskan Komitmen Perkuat Damkar untuk Peningkatan Layanan Publik

HEADLINE, KENDARI558 Dilihat

IndeksSultra.com, Kendari– Pemerintah Kota Kendari terus menunjukkan komitmen serius dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik, khususnya pada sektor penanggulangan kebakaran dan penyelamatan.

Hal tersebut diketahui melalui pelaksanaan Kualifikasi Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Pemadam I yang diikuti sebanyak 50 peserta aparatur Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Kendari.

Pelatihan tersebut mengusung tema “Meningkatkan kapasitas pemadam kebakaran yang memiliki sertifikasi keterampilan dan analisis dalam pencegahan serta penanggulangan kebakaran dan penyelamatan.” Tujuannya kegiatannya yakni membentuk aparatur Damkar yang profesional, tangguh, serta berintegritas tinggi dalam menjalankan tugas-tugas kemanusiaan.

Kepala Subdirektorat Standarisasi Tata Operasional dan Sumber Daya Manajemen Penanggulangan Kebakaran Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Danang Insita Putra saat memberikan sambutan dan mengapresiasi langkah yang di ambil Pemkot Kendari. (dok. IndeksSultra.com)

Apresiasi dari Kemendagri

Kepala Subdirektorat Standarisasi Tata Operasional dan Sumber Daya Manajemen Penanggulangan Kebakaran Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Danang Insita Putra, memberikan apresiasi atas penyelenggaraan diklat ini.

Menurutnya, langkah yang dilakukan Kota Kendari patut dijadikan contoh bagi kabupaten/kota lain yang ada di Sulawesi Tenggara (Sultra). Pelaksanaan diklat secara berkelanjutan bukan hanya meningkatkan kapasitas aparatur, melainkan juga menjadi bukti keseriusan daerah dalam mewujudkan standar pelayanan minimum (SPM) bidang kebakaran.

“Pelayanan Damkar dituntut memenuhi SPM, salah satunya melalui response time maksimal 15 menit. Saat ini, capaian Damkar Kota Kendari sudah mencapai 75 persen. Angka tersebut cukup baik dan perlu ditingkatkan secara konsisten. Dengan pendekatan minimal ini, rasa aman dan nyaman masyarakat bisa lebih terjamin,” jelasnya, Senin 22 September 2025.

BACA JUGA  Wali Kota Kendari Sabet Penghargaan TOP Pembina BUMD 2025

Penguatan kelembagaan sangat penting untuk mendorong kemandirian Damkar. Jika Kota Kendari sudah bisa mandiri, minimal masuk kategori tipe C, maka kapasitas pencegahan dan penanggulangan kebakaran akan semakin optimal.

“Banyak daerah terkendala karena anggaran Damkar yang masih minim. Padahal risiko kebakaran bisa terjadi kapan saja. Karena itu, pendekatan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK) perlu diterapkan. Idealnya, setiap kecamatan memiliki satu pos Damkar dengan minimal dua unit mobil operasional. Dengan begitu, kesiapsiagaan semakin terjamin,” jelasnya.

Foto bersama dan penyematan tanda peserta Diklat Pemadam I. (dok. IndeksSultra.com)

Komitmen Wali Kota Kendari

Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran  menegaskan pembangunan kota yang semakin pesat membawa konsekuensi berupa meningkatnya risiko kebakaran. Pembangunan kawasan perumahan, pertokoan, hingga gedung-gedung komersial yang semakin padat menuntut kesiapsiagaan tinggi dari aparatur Damkar.

“Kota Kendari saat ini tengah berkembang pesat. Potensi kebakaran semakin besar, dan tentu saja hal ini tidak kita inginkan. Karena itu, pemerintah kota berkomitmen mendorong peningkatan kualitas sumber daya aparatur agar pelayanan kepada masyarakat bisa maksimal dan optimal,” ujarnya.

Dikatakan, peningkatan pelayanan Damkar sejalan dengan misi Kota Kendari sebagai kota layak huni yang maju dan berdaya saing. Pelayanan publik, termasuk penanggulangan kebakaran, harus direncanakan dengan matang dan dilaksanakan dengan standar tinggi.

BACA JUGA  Pemkot Kendari Siap Tindaklanjuti Rekomendasi BPK demi Tata Kelola Keuangan yang Lebih Baik
Suasana pelaksanaan Diklat Pemadam I yang dilaksanakan pemerintah Kota Kendari. (dok. IndeksSultra)

Fokus Anggaran untuk Damkar

Wali Kota Kendari juga menjelaskan bahwa dalam aturan terbaru, standar pelayanan minimum kini meliputi tujuh urusan wajib, yaitu sarana prasarana (sarpras), kesehatan, pendidikan, Damkar, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), sosial, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Dengan adanya perubahan ini, Pemerintah Kota Kendari akan memberikan fokus anggaran pada organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.

“Selama ini, mungkin Damkar belum mendapat perhatian penuh. Tahun ini alokasi anggaran masih sekitar Rp1 miliar lebih, belum memenuhi standar yang ideal. Namun ke depan, kami akan menambah alokasi anggaran agar Damkar lebih siap dalam menghadapi berbagai tantangan,” bebernya.

Selain itu, Siska menekankan bahwa seluruh aparatur Damkar harus tetap bersemangat. Ia bersama Wakil Wali Kota berjanji memberikan perhatian penuh, terutama untuk Damkar, Satpol PP, Dinas Sosial, dan BPBD.

“Kalau OPD lain bisa kita sesuaikan, tapi  sektor ini wajib mendapat perhatian khusus. Penambahan anggaran dan pemenuhan standar pelayanan minimum adalah prioritas kami. Karena itu, peningkatan kualitas sumber daya Damkar menjadi hal yang tidak bisa ditunda,” pungkasnya.(ADV)***

Redaksi

Komentar