IndeksSultra.com, Kendari- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mendorong pemerintah pusat untuk memasukkan pengelolaan aspal Buton ke dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).
Usulan tersebut disampaikan sebagai langkah memperkuat hilirisasi sumber daya alam daerah serta mengoptimalkan cadangan aspal alam terbesar di dunia yang dimiliki Buton.
Ketua Kadin Sultra, Anton Timbang menjelaskan bahwa keberadaan aspal Buton memiliki arti penting, bukan hanya bagi perekonomian Sultra, tetapi juga bagi pembangunan nasional.
Dengan cadangan melimpah dan kualitas setara aspal minyak, potensi ini dinilai mampu menjadi tulang punggung industri infrastruktur Indonesia.
“Indonesia tidak boleh terus bergantung pada aspal impor. Dengan pengelolaan yang tepat, aspal Buton bisa menjadi solusi jangka panjang untuk kebutuhan pembangunan jalan nasional dan daerah,” ungkap Anton, Senin 22 September 2025.
Menurut Anton, usulan tersebut telah ia sampaikan langsung dalam Rapimprov Kadin Sultra beberapa waktu lalu, yang dihadiri Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie. Ia juga menyampaikan aspirasi itu secara khusus kepada Menteri Investasi Rosan Roeslani.
Masuknya aspal Buton dalam PSN diharapkan akan membuka peluang investasi besar, menciptakan lapangan kerja baru, sekaligus meningkatkan pendapatan daerah.
“Aspal Buton bukan sekadar sumber daya, tetapi penggerak ekonomi baru. Jika dimasukkan dalam proyek strategis nasional, manfaatnya bisa dirasakan hingga lintas sektor,” tambahnya.
Selain berpengaruh pada sektor industri, dikatakan pertumbuhan ekonomi dari hilirisasi aspal akan berdampak pada sektor pendukung lainnya, seperti pertanian, perdagangan, dan perikanan, akibat meningkatnya kebutuhan pasokan bahan pangan serta jasa pendukung.
Kadin Sultra menilai pengembangan aspal Buton adalah contoh nyata transformasi ekonomi berbasis kearifan lokal. “Aspal ini adalah kekayaan asli Indonesia. Jika kita mampu mengelolanya secara berkelanjutan, tentu akan mengurangi ketergantungan pada impor, sekaligus mengangkat kembali pamor Buton sebagai penghasil aspal alam dunia,” pungkasnya.***
Redaksi
Komentar