IndeksSultra.com, Kendari- Pemerintah Kota Kendari melalui Asisten III Sekretariat Daerah, Imran Ismail, secara resmi membuka seminar pendahuluan penyusunan naskah akademik kebencanaan Kota Kendari tahun 2025, Selasa 7 Oktober 2025.
Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Kendari dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Halu Oleo (UHO), yang berlangsung di ruang rapat Sekretariat Daerah, Balai Kota Kendari.
Dalam sambutannya, Imran menegaskan bahwa dokumen Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) menjadi instrumen penting dalam menghadapi berbagai potensi risiko bencana di wilayah Kota Kendari. Ia menyebutkan, daerah ini tergolong rawan terhadap bencana seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, gempa bumi, dan tsunami.
“Dengan adanya perencanaan yang matang, kita dapat meminimalkan dampak negatif bencana, baik dari segi korban jiwa maupun kerusakan infrastruktur. Dokumen ini juga berperan penting dalam mempercepat proses pemulihan pascabencana, termasuk pada sektor ekonomi dan pelayanan kesehatan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Kota Kendari, Cornelius Padang menekankan perlunya payung hukum yang jelas dalam pengelolaan kebencanaan daerah.
Pihaknya mengungkapkan bahwa sejak pembentukan BPBD pada 2011, Kota Kendari belum memiliki peraturan daerah (perda) yang secara komprehensif mengatur penanggulangan bencana.
“Penyusunan naskah akademik ini menjadi langkah awal untuk melahirkan perda kebencanaan. Dokumen tersebut akan menjadi dasar kuat dalam merumuskan kebijakan yang responsif dan tepat sasaran terhadap berbagai potensi bencana di daerah kita,” ujarnya.
Cornelius juga menambahkan bahwa proses penyusunan naskah akademik ini harus melibatkan semua elemen masyarakat, dunia usaha, dan instansi pemerintah, agar kebijakan yang dihasilkan benar-benar komprehensif dan implementatif. Selain itu, ia menegaskan pentingnya identifikasi risiko bencana secara menyeluruh, mencakup aspek sosial, ekonomi, dan kesiapsiagaan masyarakat.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi pijakan awal bagi Pemerintah Kota Kendari dalam mewujudkan kebijakan penanggulangan bencana yang terencana, terpadu, dan berkelanjutan.***
Redaksi
Komentar