BI Sultra Genjot Literasi Syariah: Gen Z Digadang Jadi Motor Ekonomi Halal

EKONOMI249 Dilihat

IndeksSultra.com, Kendari- Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra) terus memperkuat komitmennya dalam mengembangkan ekonomi syariah di daerah.

Melalui kegiatan Edukasi Ekonomi dan Keuangan Syariah yang digelar di Aula Wakatobi Kantor Perwakilan BI Sultra, Selasa 14 Oktober 2025, BI mengajak generasi muda, khususnya Generasi Baru Indonesia (GenBI), menjadi garda terdepan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi halal.

Deputi Kepala Perwakilan BI Sultra, Rahardian Tri Aji menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan langkah strategis untuk memperluas literasi dan pemahaman mahasiswa terhadap ekonomi syariah yang kini menjadi salah satu pilar penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional.

“Ekonomi syariah saat ini menjadi salah satu pondasi utama pertumbuhan ekonomi nasional. Sejalan dengan visi pemerintah, BI berperan aktif mendukungnya lewat program literasi dan pemberdayaan seperti hari ini,” ujarnya.

Rahardian menambahkan, tren pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia, termasuk di Sultra, menunjukkan arah positif. Hal itu terlihat dari peningkatan jumlah UMKM bersertifikat halal serta semakin luasnya penerapan prinsip halal di sektor kuliner dan industri lokal.

BACA JUGA  OJK dan Pemda Konsel Jalin Kerjasama Program Kejar Pindara

Bank Indonesia turut berperan aktif dalam membina UMKM untuk mendapatkan sertifikasi halal, sekaligus mengembangkan Zona Kuliner Halal, Aman, dan Sehat (KHAS) di berbagai daerah. Salah satu contoh keberhasilan program ini adalah Zona KHAS Masjid Al Alam Kendari, yang kini menjadi ikon wisata kuliner halal di Sultra.

“Dengan adanya Zona KHAS dan RPH bersertifikat halal, kami berharap semakin banyak produk halal yang beredar di pasaran, sehingga pertumbuhan ekonomi syariah di Sultra terus meningkat,” tambah Rahardian.

Sementara itu, Makmur Panjaitan, salah satu pemateri dalam kegiatan tersebut, menilai UMKM halal sebagai sektor strategis yang bisa menembus pasar global.

“Sektor makanan dan minuman adalah dominan dalam UMKM kita, dan permintaan produk halal dunia terus tumbuh. Ini peluang besar bagi pelaku usaha lokal untuk naik kelas,” ujarnya.

BACA JUGA  OJK Minta Bank Blokir 17.026 Rekening Terkait Judi Daring

Selain itu, Makmur juga menyoroti potensi besar dari keuangan sosial syariah seperti zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ZISWAF). Ia menjelaskan bahwa wakaf produktif dapat menjadi penggerak ekonomi baru jika dikelola dengan baik.

“Dana wakaf bisa dimanfaatkan untuk kegiatan produktif seperti investasi dan bisnis sosial. Ini bukan hanya membantu masyarakat, tapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” katanya.

Dukungan terhadap ekosistem ekonomi syariah juga datang dari pemerintah daerah yang kini tengah mengembangkan destinasi wisata ramah Muslim di sejumlah titik, seperti Zona KHAS Alala Kendari, Wakatobi, dan rest area Kolaka Timur.

Dengan kolaborasi antara BI, pemerintah daerah, akademisi, dan pelaku usaha, Sulawesi Tenggara diyakini mampu menjadi salah satu pusat pertumbuhan ekonomi halal di kawasan timur Indonesia.

“Kunci keberhasilan ekonomi syariah ada pada generasi muda. Gen Z harus menjadi pionir yang membawa semangat ekonomi halal ini ke masa depan,” tutup Rahardian.***

Redaksi

Komentar