IndeksSultra.com, Konawe- Di tengah meningkatnya paparan narkoba dan rokok terhadap generasi muda, tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Farmasi Universitas Halu Oleo (UHO) hadir membawa pendekatan edukatif yang lebih dekat dan membumi bagi para remaja SMP.
Tidak sekadar mengedukasi, kegiatan yang digelar di SMP Negeri 1 Lalonggasumeeto, Kabupaten Konawe ini menekankan pembentukan karakter remaja agar lebih kuat menolak ajakan negatif dari lingkungan sekitar.
Kegiatan bertajuk “Edukasi Bahaya Penyalahgunaan Narkoba dan Bahaya Merokok” dilaksanakan pada 1 Oktober 2025, para siswa diajak memahami apa saja zat adiktif yang kerap menyasar remaja: mulai dari narkotika, psikotropika, rokok, hingga kafein.
Ketua tim kegiatan, Muhammad Arba menjelaskan bagaimana zat seperti tramadol dapat menjadi pintu masuk kecanduan ganda karena sering dikombinasikan dengan rokok dan konsumsi kafein berlebihan.
Dikatakan, membangun ketahanan remaja terhadap godaan zat adiktif tidak hanya soal informasi, tetapi juga pembentukan sikap.
“Remaja adalah generasi penerus bangsa yang harus dibekali karakter kuat agar tidak mudah terbawa arus. Edukasi seperti ini menjadi langkah penting untuk mendorong kesadaran mereka sejak dini,” jelasnya, Selasa 18 November 2025.
Lebih lanjut, Fakultas Farmasi UHO berkomitmen memperluas program edukasi ini ke lebih banyak sekolah di Sulawesi Tenggara.
“Upaya ini menjadi bagian dari peran perguruan tinggi dalam menciptakan generasi muda yang sehat, berdaya saing, dan bebas dari jerat narkoba,” bebernya.
Pendekatan interaktif menjadi kunci keberhasilan kegiatan. Melalui pre-test dan post-test, terlihat jelas lonjakan pemahaman siswa.
“Sebelum edukasi lebih dari separuh siswa atau sekitar 55 persen masih berada di kategori pengetahuan rendah, setelah sesi pembelajaran angka itu berubah drastis, karena Sebanyak 70 persen siswa kini masuk kategori pengetahuan tinggi yang menunjukkan edukasi yang disampaikan efektif membuka wawasan dan kesadaran mereka,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Lalonggasumeeto, Yusran Hasan mengungkapkan apersiasi atas terselenggaranya kegiatan yang dapat memberikan dampak positif kepada siswa.
“Harapannya agar kegiatan serupa dapat berlangsung rutin, karena ancaman zat adiktif semakin dekat dengan kehidupan remaja sehingga pemahaman sejak dini merupakan tameng terbaik,” jelasnya.
Untuk diketahui, selama berjalannya kegiatan para siswa menunjukkan antusiasme dengan aktif bertanya dan mengemukakan pengalaman tentang tekanan pergaulan sebaya.***
Redaksi







Komentar