IndeksSultra.com, Kendari– Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andi Sumangerukka, memimpin Rapat Koordinasi TPID se-Sultra untuk membahas penguatan sinergi pengendalian inflasi, ketahanan pangan, dan stabilitas harga menjelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Gubernur Sultra menegaskan kerja kolektif menjadi kunci menjaga ekonomi daerah. Ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan atas komitmen menjaga inflasi Sultra.
Dikatakan, perekonomian Sultra tumbuh 5,65 persen pada triwulan III 2025, melampaui nasional. Pertumbuhan didorong industri pengolahan yang naik signifikan serta ekspor yang tumbuh 9,23 persen.
“Meski mencatat deflasi 0,58 persen pada Oktober 2025 akibat turunnya harga sejumlah komoditas pangan, inflasi tahunan Sultra masih 3,26 persen, sedikit di atas nasional,” jelasnya.
Andi Sumangerukka juga mengingatkan risiko ekonomi triwulan IV, seperti curah hujan tinggi dan fluktuasi harga global.
“Kita harus mewaspadai potensi kenaikan harga daging, telur, cabai, bawang, dan tomat, termasuk meningkatnya permintaan di wilayah pertambangan,” bebernya.
Gubernur turut menekankan pentingnya akurasi data untuk mendukung kebijakan yang tepat sasaran.
“Perbedaan data antar daerah masih menjadi kendala sehingga perlu diperbaiki,” lanjutnya.
Pada rakor ini, Pemprov Sultra dan Bank Indonesia menginstruksikan seluruh TPID memperkuat strategi 4K yaitu ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif kepada masyarakat.
Lebih lanjut, Gubernur Sultra berharap seluruh daerah meningkatkan sinergi agar pertumbuhan ekonomi tetap terjaga dan inflasi terkendali.
“Kita harus responsif menjaga stabilitas agar Sulawesi Tenggara terhindar dari ancaman krisis,” pungkasnya.***
Redaksi







Komentar