Dosen Utama Kepolisian Tk. I STIK Lemdiklat Polri, Irjen Pol Gupuh Setiyono, S.I.K., M.H., menyampaikan bahwa keterlibatan Gen Z bukan hanya diperlukan, tetapi menjadi kunci transformasi Polri ke depan.
Menurutnya, Polri tidak bisa berjalan sendiri tanpa mendengar suara kelompok muda yang kini mendominasi populasi dan menjadi penggerak opini publik.
“Partisipasi publik, terutama dari generasi muda, sangat penting agar kinerja Polri ke depan semakin transparan dan akuntabel,” jelasnya. “Polri adalah milik kita bersama, dan Gen Z harus menjadi bagian dari perubahan itu.”
Irjen Gupuh menegaskan bahwa generasi muda memiliki ruang strategis dalam membentuk wajah Polri masa depan.
Pihaknya menyebut bahwa di internal Polri sendiri terdapat banyak personel dari generasi Z, sehingga dialog lintas generasi menjadi penting untuk menyatukan perspektif.
Polri, lanjutnya, perlu menyesuaikan cara berkomunikasi agar tetap relevan dengan pola pikir dan kebutuhan Gen Z.
“Kita harus memastikan tidak ada ‘lag’ dalam hubungan Polri dan masyarakat. Kalau generasi muda bergerak cepat, maka Polri juga harus adaptif,” ujarnya.
Dialog ini menjadi bagian dari strategi Polri untuk membuka diri, memperlihatkan proses kerja institusi secara jujur, sekaligus menerima kritik dan masukan langsung dari para mahasiswa. Irjen Gupuh menilai pendekatan komunikatif seperti ini sangat efektif dalam membangun pemahaman yang lebih sehat antara polisi dan publik.
“Kami ingin Gen Z tahu apa yang Polri kerjakan dan apa yang sedang kami benahi. Kecepatan, ketepatan, dan akurasi kini menjadi tuntutan masyarakat, dan Polri harus menjawab itu,” tambahnya.
Melalui forum terbuka seperti ini, Polri menargetkan terciptanya hubungan yang lebih modern, dekat, dan saling memahami. Dialog dengan generasi muda diharapkan dapat menjadi jembatan untuk memperkuat kepercayaan publik sekaligus mempercepat transformasi Polri menuju institusi yang lebih humanis dan responsif.***
Redaksi
Komentar