Wamen Diktisaintek Tinjau Persiapan Sekolah Garuda di Konsel, Dorong Pendidikan Berkualitas

NASIONAL216 Dilihat

IndeksSultra.com, Konawe Selatan- Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Wamen Dikti, Sains-Tek), Stella Christie melakukan kunjungan lapangan ke Desa Lebo Jaya, Kecamatan Konda, Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk meninjau sejumlah lokasi yang diusulkan untuk pembangunan Sekolah Garuda.

“Pak Presiden memiliki keinginan untuk membangun Sumber Daya Manusia yang unggul sejak jenjang pendidikan menengah,” jelasnya, Jumat 4 Juli 2025.

Dikatakan,  Sekolah Garuda merupakan inisiatif strategis Presiden sebagai sekolah pra-universitas yang bertujuan menyiapkan putra-putri terbaik bangsa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi terbaik, baik di dalam maupun luar negeri.

“Presiden ingin membangun SDM Indonesia melalui desain pendidikan dan teknologi sejak tingkat SMA. Untuk itu, SMA unggulan seperti Sekolah Garuda ditempatkan di bawah Kemendikbudristek,” bebernya..

Sekolah Garuda dirancang sebagai pusat pendidikan berasrama dengan pendekatan kepemimpinan dan pembinaan karakter. Sekolah ini ditujukan bagi siswa-siswi terpilih dari berbagai daerah, terutama dari wilayah yang belum memiliki SMA unggulan.

“Kami melihat langsung kelayakan lokasi, termasuk apakah lokasinya memungkinkan dibangun asrama, ruang belajar, serta fasilitas penunjang lainnya. Yang kami cari adalah tempat yang tidak hanya strategis, tetapi juga memberi kontribusi langsung ke masyarakat sekitar,” lanjutnya.

BACA JUGA  Sekolah Garuda Resmi Diluncurkan di Konawe Selatan, Hadirkan Harapan Baru bagi Pendidikan Sultra

Ditegaskan bahwa guru merupakan tulang punggung dari pendidikan, sehingga proses rekrutmen guru Sekolah Garuda akan dilakukan secara ketat. Guru-guru tersebut nantinya akan menjadi bagian dari ASN di bawah Kemendikbudristek.

“Kami sangat mementingkan kualitas tenaga pendidik. Kami juga berharap guru-guru terbaik dari daerah bisa menjadi bagian dari Sekolah Garuda, jelasnya.

Tak hanya tenaga pendidik, pembangunan sarana dan prasarana, termasuk hunian guru, juga menjadi perhatian penting. Pemerintah pusat bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam hal penyediaan lahan dan fasilitas pendukung.

Menurutnya, Sekolah Garuda tidak hanya tempat belajar, melainkan inkubator untuk mencetak pemimpin masa depan yang memiliki wawasan global dan kepekaan lokal.

“Sekolah ini dirancang agar siswa dapat hidup dan belajar dalam kebersamaan, memahami masyarakat lokal, serta memiliki kesempatan untuk berkontribusi bagi lingkungan sekitar,” ujarnya.

Salah satu lokasi yang ditinjau memiliki keunggulan tersendiri karena dulunya merupakan pusat penelitian kakao dan hortikultura. Pemerintah berencana tetap mempertahankan fungsi tersebut sebagai bagian dari pendidikan berbasis riset dan praktik.

BACA JUGA  Pemerintah Pusat dan Sultra Bersinergi Percepat Pembentukkan Koperasi Merah Putih

“Meski hanya sebagian kecil dari 20 hektar lahan yang akan dibangun, sisanya bisa dimanfaatkan untuk kegiatan penelitian pertanian, perikanan, dan lainnya sebagai bagian dari kurikulum pembelajaran,” tambahnya.

Pemerintah pusat dalam memastikan bahwa pendidikan berkualitas dapat diakses oleh seluruh anak bangsa, tanpa terkecuali.

“Talenta ada di seluruh pelosok Indonesia, namun negara harus menciptakan peluang. Sekolah Garuda adalah wujud nyata dari peluang itu,” pungkasnya.

Pemerintah daerah diharapkan segera menyiapkan lahan dan dokumen pendukung lainnya agar pembangunan Sekolah Garuda bisa segera dimulai.

Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan dan Holtikultura, La Ode Muhammad Rusdin Jaya mengungkapkan lokasi yang ditinjau merupakan lokasi UPTD Balai Benih produksi perkebunan.

“Lluas lokasi ini adalah 20 hektar kurang lebih,” katanya.

Harapannya, lokasi yang berada di Desa Lebo Jaya Kecamatan Kinda ini dipilih menjadi lokasi pembangunan Sekolah Garuda.

“Semoga ini menjadi cikal bakal lokasi yang dapat dijadikan tempat untuk riset perkebunan kakao,” pungkasnya.

Komentar