IndeksSultra.com, Kendari- Pemerintah Kota Kendari terus melakukan persiapan menuju penilaian Adipura 2026 dengan menetapkan target dapat memperoleh penghargaan tertinggi yaitu Adipura Kencana.
Wali Kota Kendari, Siska Karina Imran menginstruksikan jajarannya untuk melakukan persiapan yang lebih serius dan terarah sesuai dengan arahan yang diberikan dari Kementian Lingkungan Hidup (KLHK).
“Insyaallah, Kota Kendari bisa meraih penghargaan tertinggi, yaitu Adipura Kencana,” jelas Wali Kota Kendari, Senin 15 September 2025.
Kedepannya, keberhasilan Kota Kendari dalam meraih penghargaan Adipura 2026 bukan hanya akan menjadi sebuah prestasi tetapi juga mencerminkan komitmen pemerintah yang didukung masyarakat dalam menciptakan Kota Kendari yang bersih sehat dan berkelanjutan.
Indikator Baru Penilaian Adipura
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kota Kendari, Erlis Sadya Kencana mengungkapkan terdapat indikator prnting yang menjadi perhatian dalam konsep Adiura yang ternaru.
Salah satu yang menjadi tantangan adalah penghapusan Tempat Pembuanag Sampah (TPS) liar yang akan menjadi pekerjaan besar dan sinergi berbagai pihak di Kota Kendari untuk meraih Adipura Kencana 2026 mendatang.
Kedepan,pengelolaan TPA di Kota Kendari akan menjadi fokus utama, dimana TPA dituntut memenuhi standar ramah lingkungan melalui sistem sanitary landfill yang dilengkapi instalasi pengolahan lindi, gas metan, serta peralatan berat yang memadai untuk operasional harian.
“Bobot penilaian terdiri dari 20 persen aspek anggaran, 30 persen sumber daya manusia dan sarana prasarana, serta 50 persen untuk sistem pengolahan sampah dan kebersihan lapangan,” terang Erlis.
Komitmen Kota Kendari
Kota Kendari telah mengalokasikan lebih dari 5 persen Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) untuk memberikan dukungan terhadao pengelolaan sampah.
Angka yang diberikabn Pemkot Kendari sudah melebihi standar minimal yang diberikan Kementian dalam pengelolaan sampah yaitu 3 persen. Selain itu, Pemkot juga tengah menyelesaikan dokumen Jakstrada dan rencana induk pengelolaan sampah yang akan diperkuat Bappeda pada 2026.
Selain itu, indikator yang harus menjadi perhatian lainnya adalah ketersediaan bank sampah yang harus ada di setiap kelurahan dan peningkatan jumlah sampah yang dikelila melalu fasilitas ramah lingkungan.
Kota Kendari saat ini mengelolah sampah melaluio banjk sampah unit sebanyak 0,32 ton sampah perhari, sedangkan untuk pengepul ataui lapak mengelola sampah hingga 94,92 ton per hari. Dimana, tempat pengolahan samoah terpadu (TPSTP) Kota Kendari dapat mengelolah 10,09 ton sampah perhari, sedangkan pada TPS3R mampu megelola sampah sebanyak 0,3 ton per harinya.
Dari angka-angka tersebut, tingkat pengelolaan sampah di kota klendari mencapau 50,69 persen yang menunjukkan pengelolaan sampah di Kota Lendari diatas standar nasional yang hanya pada angka 50 persen saja.
“Layanan pengangkutan sampah ditargetkan di atas 75 persen, Alhamdulillah kita sudah bergerak ke arah itu. Tinggal pembenahan di beberapa titik,” jelasnya.
Detail Penilaian Lapangan
Dalam tahap penilaian lapangan, aspek teknis juga akan diperhatikan secara detail. Mulai dari kondisi lingkungan bebas gulma dan sampah liar, tidak adanya aktivitas pembakaran sampah, kualitas drainase, hingga keberadaan ruang hijau serta penerapan sistem 3R (Reduce, Reuse, Recycle).
Dengan berbagai langkah strategis tersebut, Pemkot Kendari optimistis dapat bersaing dan meraih predikat Adipura Kencana 2026 sebagai bukti nyata kepedulian pemerintah dan masyarakat terhadap kebersihan serta kelestarian lingkungan.(ADV)
Redaksi
Komentar